Fimela.com, Jakarta Untuk bisa dicintai dan dijadikan istri seorang pria, seorang perempuan tentu harus memiliki kualitas diri yang baik. Ada banyak hal dari diri perempuan sehingga ia mudah dicintai para pria, mulai dari kecantikan fisik hingga kecantikan hati.
Tidak banyak disadari bahwa ternyata ada salah satu kecantikan hati yang menjadi penentu apakah kamu termasuk tipe perempuan yang ingin dinikahi banyak pria atau tidak. Kecantikan hati tersebut adalah memiliki moral dan kepedulian terhadap isu-isu masyarakat.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Emotion pada tahun 2021 menemukan bahwa seseorang yang menunjukkan moral kepedulian terhadap isu masyarakat di sekitarnya, dipandang lebih menarik untuk dijadikan pasangan di mata lawan jenisnya.
Menunjukkan kepedualian moral membuatmu lebih cantik
Para peneliti dari University of Arkansas melakukan empat penelitian terhadap 870 partisipan untuk menentukan seberapa besar kepedulian moral, yang juga merupakan reaksi atas ketidakadilan yang dirasakan, mampu memengaruhi ketertarikan dalam hal hubungan cinta.
Hasilnya, baik perempuan maupun pria menganggap seseorang yang memiliki kepedulian moral terhadap isu masyarakat cenderung lebih menarik dijadikan suami ataupun istri. Namun tidak sampai di situ saja, memiliki kepedulian moral saja tidak cukup. Kunci utamanya adalah orang itu harus menunjukkan kepedulian itu lewat aksi atau tindakan. Kepedulian dalam bentuk kata-kata saja tak akan ada artinya.
Sebagai contoh, pria menganggap perempuan yang berani terjun langsung dalam memperjuangkan hak asasi sesama perempuan atau memberi bantuan pada orang-orang yang membutuhkan ternyata tampak lebih cantik di mata banyak pria. Keberanian yang tak biasa inilah yang membangkitkan rasa kagum dari hati sehingga pria merasa perempuan tersebut bisa diajak menjalani hubungan cinta jangka panjang.
Jadi, jika ingin merasa lebih cantik dan masuk kategori wife material di mata para pria, tunjukkan kepedulian moralmu terkait isu masayarakat, Sahabat Fimela.
#ElevateWoman with Fimela