Hidup Tak Selalu Perkara Menuai yang Ditebar, Ada Saatnya Kita Menelan Pahitnya Kenyataan

Endah Wijayanti diperbarui 06 Apr 2021, 14:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Sudah seberapa sering mengalami kegagalan setelah berusaha jatuh bangun melakukan yang terbaik dalam hidup? Sudah seberapa sering malah dilukai oleh orang-orang yang sebenarnya sangat kita sayangi? Sudah berapa banyak pengalaman disakiti, dikhianati, atau diabaikan yang dialami dalam hidup ini?

Kita memang perlu berupaya melakukan yang terbaik. Bahkan kita sering termotivasi dengan apa pun yang kita tebar, hasilnya akan kita tua dengan sepadan. Namun, kenyataannya tak semua yang kita tebar bisa kita tuai. Tak semua kebaikan yang kita lakukan akan dibalas dengan kebaikan yang sama. Tak semua perjuangan kita membuahkan hasil yang sepadan. Kadang kita harus menelan pahitnya kenyataan, dan memang seperti itulah hidup apa adanya.

Hidup Tak Selalu Berjalan Sesuai Rencana

“It doesn't matter what you expected, but you must accept what reality offers to you at the end.”― Mwanandeke Kindembo

Tak semua yang kita inginkan  bakal tercapai. Tak semua yang kita perjuangkan akan memberi  hasil yang manis. Bahkan tak semua pengorbanan yang kita lakukan akan menghadirkan kebaikan untuk diri kita sendiri. Ada kalanya kita tak bisa mengalahkan garis takdir. Ada hal-hal yang tak bisa kita atur atau kendalikan. Untuk hal-hal yang seperti ini, tak ada jalan lain selain ikhlas menerima semuanya. 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Pahit Manisnya Kenyataan Perlu Kita Terima Apa Adanya

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/DeanDrobot

“We were promised sufferings. They were part of the program. We were even told, 'Blessed are they that mourn,' and I accept it. I've got nothing that I hadn't bargained for. Of course it is different when the thing happens to oneself, not to others, and in reality, not imagination.”― C.S. Lewis, A Grief Observed

Di setiap perjalanan akan selalu ada kelokan dan jalan berbatu yang harus dilewati. Untuk bisa sampa ke tujuan yang kita inginkan, kita perlu melewati jalan yang kadang tak mudah. Suka duka perjalanan perlu kita alami untuk bisa mencapai yang kita inginkan. Kenyataan pahit yang terjadi kadang memang perlu diterima apa adanya sebagai bagian dari proses pendewasaan diri.

Pahitnya Sebuah Pengalaman akan Membuat Kita Lebih Bijak

“There were two ways to be happy: improve your reality, or lower your expectations”― Jodi Picoult, Nineteen Minutes

Pahitnya sebuah pengalaman memang bisa membuat kita jatuh terpuruk. Meskipun begitu, pengalaman tersebut bisa membentuk kita jadi pribadi yang lebih bijak. Saat ada kenyataan yang ternyata jauh dari harapan dan ekspektasi, anggap saja ada pelajaran penting yang bisa kita dapat dari hal tersebut. 

Tak ada jaminan semua akan baik-baik saja.

Tak ada jaminan pasti bahwa kita akan terus merasakan kebahagiaan.

Meski ada hal-hal yang bisa kita dapatkan meski sudah bersusah payah memperjuangkannya, kita tetap punya pilihan untuk terus melangkah ke depan. Semoga hatimu dikuatkan. Semoga jiwamu pun semakin tegar dalam menjalani kehidupan ini. 

#ElevateWomen