Vaksin COVID-19 di Bulan Puasa? Panduan Apa yang Boleh Dimakan sebelum dan setelah Vaksin

Annissa Wulan diperbarui 14 Apr 2021, 11:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Menurut Centers for Disease Control and Prevention, efek samping dari vaksin COVID-19 dapat mencakup rasa sakit, kemerahan, dan bengkak di tempat suntikan. Selain itu, ada kemungkinan demam, sakit kepala, kelelahan, mual, menggigil, dan nyeri otot.

Semua gejala ini sebenarnya adalah pertanda baik bahwa tubuhmu sedang membangun kekebalan dan biasanya akan hilang dalam beberapa hari. Namun, dilansir dari huffpost.com, ada beberapa langkah kecil yang dapat kamu lakukan untuk mengurangi efek samping vaksin COVID-19 tersebut dan banyak di antaranya berkaitan dengan diet.

1. Lakukan: Coba minum teh jahe untuk mengatasi mual

Jahe memiliki reputasi sebagai obat tradisional yang sangat baik dan aman untuk mengatasi keluhan pencernaan. Selain itu, teh jahe mudah dibuat.

Jangan: Puasa atau melakukan sesuatu yang drastis, seperti membuat jus untuk detoks.

2. Lakukan: Hidrasi dengan cairan yang sehat

Dari air putih, teh, hingga air soda, minumlah apapun. Demam yang disebabkan oleh vaksin COVID-19 dapat membuat dehidrasi.

 

 

2 dari 3 halaman

3. Lakukan: Makan makanan sehat

Ilustrasi vaksin corona | pexels.com/@rethaferguson

Cobalah untuk mulai makan makanan yang sangat sehat beberapa minggu sebelum kamu mendapatkan vaksin COVID-19. Mengkondisikan tubuh selama beberapa minggu sebelumnya lebih masuk akal.

4. Lakukan: Pertimbangkan untuk makan diet indeks glikemik rendah, setidaknya beberapa hari setelah vaksin

Diet indeks glikemik rendah akan menjaga gula darah tetap stabil. Penelitian yang berpusat pada diabetes telah menunjukkan bahwa kadar glukosa yang lebih rendah cenderung bersifat anti-inflamasi. Secara umum, makanan yang menjaga gula darah pada tingkat yang sehat, termasuk sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, dan roti multigrain, buah-buahan, protein tanpa lemak, dan telur.

3 dari 3 halaman

5. Lakukan: Mengonsumsi sup ayam

Ilustrasi vaksin. Sumber foto: unsplash.com/Steven Cornfield.

Kaldu dengan banyak sayuran yang dimasak dengan baik, mudah dicerna dan bergizi.

6. Lakukan: Sempurnakan kesehatan usus untuk meningkatkan respon imun

Respon imun terhadap vaksin COVID-19 bervariasi. Beberapa di antaranya tergantung usia, seiring bertambahnya usia, kekebalan akan berkurang.

Aspek penting dari respon vaksin dan kekebalan secara umum adalah mikrobioma usus yang sehat. Komunitas mikroba yang beragam dan sehat di usus akan memengaruhi sistem kekebalan secara langsung.

Cobalah diet tinggi serat dan makanan fermentasi 2 minggu sebelum dan setelah vaksin. Pola makan kaya serat akan mendorong tumbuhnya bakteri menguntungkan dan mendukung respon imun.

Makanan fermentasi juga dapat membantu meningkatkan mikroba usus yang mendukung respon kekebalan. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa organisme probiotik yang umum, seperti lactobacillus rhamnosus dapat meningkatkan respon antibodi terhadap vaksin.

#Elevate Women