Fimela.com, Jakarta Vitamin C menjadi salah satu jenis vitamin yang kaya manfaat bagi tubuh. Tidak hanya membantu menjaga daya tahan tubuh, vitamin C juga dapat membantu mengatasi masalah kulit, seperti kulit kusam.
Penggunaan vitamin C sebagai bahan aktif pada skincare dinilai ampuh untuk mencerahkan hiperpigmentasi, menghilangkan garis halus, dan mencerahkan kulit secara keseluruhan. Ini berkat kandungan antioksidan yang tinggi pada vitamin C.
Meski menjadi bahan yang baik dan berkhasiat bagi kulit, nyatanya tidak semua jenis kulit bisa menerima kandungan vitamin C dalam rutinitas skincare-nya. Bagi mereka yang memiliki kulit sensitif dan reaktif, bentuk vitamin C tertentu akan menyebabkan iritasi, kulit kering, dan kemerahan.
Dilansir dari Harpersbazaar.com, terungkap alasan kenapa vitamin C bisa menyebabkan iritasi pada kulit dan bagaimana cara menggunakannya dengan tepat agar tidak menimbulkan efek iritasi.
1. Mengenal jenis vitamin C yang digunakan
pH formula vitamin C dan pH kulit menjadi faktor yang menentukan apakah suatu bahan dapat mengiritasi kulit. Bentuk vitamin C yang paling mungkin menyebabkan iritasi pada orang kulit sensitif adalah asam L-askorbat. Agar lebih stabil dalam air, ia harus diformulasikan pada pH yang sangat rendah. pH yang asam akan memberikan stabilitas formula sehingga meingkatkan sifat pengelupasan dan fungsi penghalang yang melemah. Inilah yang menyebabkan kulit sensitif dapat mengelupas, memerah, dan iritasi sebagai reaksi terhadap vitamin C.
What's On Fimela
powered by
2. Perhatikan kombinasi bahan lainnya
Semakin kuat bentuk vitamin C, maka semakin bisa membuat kulit sensitif menjadi iritasi. Bahan lain yang mungkin tampak bermanfaat pada awalnya bisa memperkuat efek iritasi pada vitamin C. Untuk itu, hindari vitamin C yang memiliki kombinasi bahan asam lainnya, seperti asam alfa hidroksi yang bisa membuat vitamin C lebih mengiritasi kulit.
3. Mulai dengan konsentrasi terendah
Tidak ada salahnya memasukkan vitamin C sebagai bagian dari rutinitas skincare. Namun mulailah dengan konsentrasi rendah sebagai tahap pengenalan pada wajah. Kemudian konsentrasinya ditingkatkan seiring dengan kebutuhan kulit itu sendiri.
4. Mencari alternatif vitamin C
Jika L-Askorbat tidak bekerja di kulit kamu, carilah alternatif vitamin C lainnya. Kamu bisa mencari tahu lebih lanjut tentang sodium ascorbyl phosphate atau tetrahexyldecyl ascorbate. Bagi kulit sensitif, disarankan untuk menggunakan ascorbyl phosphate. Beberapa sumber jurnal menyebut ascorbyl fosfat tetap sangat stabil di dalam air dan merupakan turunan vitamin C yang lebih lemah.
Simak video berikut ini
#Elevate Women