Fimela.com, Jakarta Dua orang asing saling bertatapan dan menimbulkan rasa cinta mungkin saja memang benar adanya. Tetapi jarang ada ilmuwan yang secara empiris mempelajari cinta pada pandangan pertama. Namun, seperti yang dilansir pada laman psychologytoday.com, ada penelitian baru dari Belanda menawarkan bukti yang mendukung fenomena tersebut (Zsok, Haucke, De Wit, & Barelds, 2017).
Para peneliti meminta hampir 400 pria dan perempuan untuk menyelesaikan survei tentang calon pasangan romantis segera setelah pertama kali bertemu dengan orang-orang tersebut. Ini termasuk menunjukkan persetujuan mereka dengan pernyataan, "Saya mengalami cinta pada pandangan pertama dengan orang ini," serta melaporkan betapa menariknya secara fisik orang tersebut, dan seberapa besar gairah (ketertarikan seksual) yang mereka rasakan.
Berikut ini adalah beberapa fakta menarik tentang cinta pada pandangan pertama menurut studi. Langsung saja simak ulasannya berikut ini.
Cinta pada Pandangan Pertama Bukan Ingatan yang Bias
Orang yang benar-benar mengalami cinta pada pandangan pertama pada saat mereka bertemu seseorang. Ini adalah daya tarik awal yang kuat yang nantinya bisa menjadi sebuah hubungan. Namun, ada satu argumen tandingan yang menarik, bahwa orang memiliki ingatan yang bias pada dasarnya menciptakan ilusi jatuh cinta satu sama lain secara instan, ini bukanlah penjelasan yang tepat untuk semua kasus cinta pada pandangan pertama.
Orang Lebih Mungkin Merasakan Cinta pada Pandangan Pertama dengan Seseorang yang Tampan/Cantik
Dalam studi ini, orang asing lebih mungkin melaporkan mengalami cinta pada pandangan pertama dengan orang lain yang menarik secara fisik. Faktanya, peringkat lebih tinggi dalam daya tarik pada skala yang digunakan para peneliti sesuai dengan kemungkinan, bahwa sembilan kali lebih besar seseorang melaporkan perasaan cinta pada pandangan pertama karena ketertarikan fisik.
Pria Lebih Sering Mengalami Cinta pada Pandangan Pertama daripada Perempuan
Para peneliti tidak yakin mengapa ini terjadi, tetapi ini membutuhkan penyelidikan lebih lanjut. Hal in mungkin karena perempuan cenderung kurang pada pengalaman ini, sebab mereka lebih selektif dengan siapa mereka dapat berkencan. Dan berbeda dengan pria yang cenderung impulsif dalam masalah perasaan.
Cinta pada Pandangan Pertama Biasanya Tidak Saling Menguntungkan
Perbandingan laporan dari peserta cinta pada pandangan pertama menunjukkan bahwa itu biasanya merupakan fenomena sepihak. Ini menunjukkan bahwa cinta instan bersama tidak terlalu umum. Para peneliti menduga, bahwa pengalaman awal yang intens dari satu orang dapat membantu membentuk ingatan orang lain dan menggesernya ke keyakinan bahwa dia juga mengalami cinta pada pandangan pertama.
Cinta pada Pandangan Pertama Bukanlah "Cinta" yang Sebenarnya
Jenis kualitas yang diketahui mencerminkan cinta yang sebenarnya, misalnya keintiman dan komitmen. Dan hal ini tidak terdapat dalam cinta pada pandangan pertama, mungkin ia hanya gairah dari reaksi yang dirasakan karena ketertaikan dalam waktu singkat.
Demikianlah ulasan mengenai beberapa fakta tentang cinta pada pandangan pertama menurut studi atau penelitian. Semoga bermanfaat.
#ElevateWomen