Fimela.com, Jakarta Memiliki kulit yang halus, cerah, dan bebas kerutan merupakan idaman setiap orang. Namun sayangnya, paparan sinar matahari, polusi, dan stres kerap membuat seseorang mengalami penuaan dini.
Untuk mencegah penuaan, rangkaian produk perawatan kulit saja tidak cukup, tetapi juga harus dirawat dari dalam. Salah satunya lewat konsumsi makanan tertentu.
Ada beberapa makanan yang ditemukan oleh para peneliti dapat mencegah penuaan dini, membuat wajah awet muda, hingga dapat menyehatkan tubuh. Berikut 6 jenis makanannya, seperti yang dilansir Real Simple.
1. Blueberry
Mengonsumsi buah Blueberry dapat membantu mencegah penuaan dini. Pasalnya, buah ini mengandung sejumlah nutrisi seperti serat, antioksidan, dan anti peradangan yang sangat bagus untuk kulit. Selain melawan oksidasi penuaan, vitamin C dalam blueberry dapat membantu meningkatkan perlindungan sel dan kesehatan kulit seiring bertambahnya usia.
Tak hanya itu, beberapa penelitian telah menemukan manfaat mengesankan dari buah bluberi yag dapat meningkatkan fungsi kognitif seiring bertambahnya usia, meningkatkan kesehatan jantung, membuat wajah awet muda, hingga menurunkan risiko kanker tertentu.
2. Kenari
Sebuah studi menemukan bahwa perempuan yang rutin mengonsumsi kacang-kacangan terutama kenari, mereka cenderung menua dengan sehat dibandingan dengan mereka yang tidak makan kacang. Penuaan yang sehat ini diartikan sebagai tidak memiliki penyakit kronis, tidak memiliki gangguan memori dan cacat fisik, serta memiliki kesehatan mental yang utuh bahkan setelah usia 65 tahun.
Kacang kenari mengandung sejumlah nutrisi penting yang dapat mencegah penuaan dini seperti anti peradangan, serat, protein, polifenol, mineral, omega-3, dan vitamin. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa kacang kenari juga berperan penting dalam kesehatan jantung.
3. Teh
Tak diragukan lagi, teh merupakan minuman kedua yang paling banyak dikonsumsi di dunia setelah air mineral yang memiliki manfaat anti-penuaan. Pasalnya, teh menghidrasi dan diisi dengan antioksidan penangkal peradangan yang dikenal sebagai fitokimia.
"Menurut temuan paling komprehensif hingga saat ini tentang konsumsi teh dan penyakit jantung, memasukkan dua hingga tiga cangkir delapan ons teh hijau atau hitam tanpa pemanis per hari dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung sekitar 8 hingga 12 persen," jelas Taylor. C. Wallace, PhD, CFS, FACN, kepala sekolah dan CEO di Think Healthy Group dan seorang profesor tambahan di Departemen Studi Gizi dan Makanan di Universitas George Mason.
Penelitian ini juga menemukan populasi yang menua sekitar usia 65 tahun ke atas, dengan setiap cangkir teh berpotensi menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung sebesar 10 persen. Teh meningkatkan kesehatan jantung dengan menurunkan kolesterol dan trigliserida tubuh secara keseluruhan dan juga dapat mengurangi tekanan darah, juga meningkatkan penyerapan lemak dalam tubuh. Memasukkan teh tanpa pemanis ke dalam makanan sehari-hari adalah pendekatan mudah yang berpotensi meningkatkan harapan hidup.
4. Kacang-kacangan
Kacang adalah salah satu dari sedikit makanan yang mencakup dua kategori makanan, yakni karbohidrat dan protein. Kacang menjadi penyumbang protein nabati yang signifikan dan telah terbukti mengurangi risiko penyakit kronis utama serta meningkatkan kesehatan dan umur panjang.
Mereka kaya akan fitonutrien, vitamin, mineral, serat yang membantu jantung dan usus, stabilitas gula darah, risiko kanker tertentu, hingga manajemen berat badan yang sehat. Selain itu kacang juga sangat serbaguna, Anda bisa menambahkan kacang-kacangan ke dalam sup salad, atau lasagna untuk menambah nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.
5. Rempah-rempah
Selain dapat menambah cita rasa masakan, rempah-rempah juga memiliki manfaat ganda. Terutama dalam hal anti-penuaan. Pada dasarnya, herba dan rempah-rempah membuat bahan-bahan yang sehat (seperti sayuran, ikan, dan sumber protein nabati) terasa lebih enak, plus mereka membantu kita mengurangi garam dan tambahan asupan gula, yang perlu kita batasi dan berkontribusi pada penuaan yang sehat dan pengurangan peradangan.
Penelitian juga menemukan manfaat lain dari rempah-rempah, seperti fitokimia dan anti-inflamasi. Beberapa rempah-rempah tersebut di antaranya jahe, rosemary, kayu manis, kunyit, dan cabai merah.
6. Buah pir
Dalam studi terbaru yang diterbitkan di Neurology, konsumsi buah-buahan, sayuran, teh, dan anggur memiliki efek kognitif yang menguntungkan. Tetapi secara khusus, asupan makanan yang lebih tinggi dari flavonol yang ditemukan dalam buah pir yang dikaitkan dengan penurunan risiko pengembangan demensia yang terkait dengan penyakit Alzheimer.
Selain itu, menurut Amy R. Kweller, MS, RD, kandungan serat yang tinggi dari buah pir bermanfaat bagi usus, kardiovaskular, dan kesehatan secara keseluruhan seiring bertambahnya usia.
Penulis: Hilda Irach