Fimela.com, Jakarta Meskipun saat ini teknologi sudah canggih yang memungkinkan para orangtua menggunakan gadget untuk membacakan cerita pada anak, tetapi faktanya dongeng dari buku yang diceritakan langsung oleh orangtua, punya kelebihan tersendiri.
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Pediatrics mengklaim bahwa buku cetak lebih meningkatkan interaksi antara anak dan orangtua daripada e-book.
"Kami menemukan bahwa ketika orangtua dan anak-anak membaca buku cetak, mereka lebih sering berbicara dan kualitas interaksi mereka lebih baik." Tiffany Munzer, MD, seorang rekan dalam perkembangan perilaku pediatri di University of Michigan CS Mott Children's Hospital , dilansir Parents.
Tidak ada waktu terlalu dini untuk membacakan buku untuk anak. Bahkan membaca buku bisa dilakukan sejak bayi.
Semakin cepat dan sering membacakan buku untuk buah hati maka manfaat yang didapat pun akan semakin cepat. Sebagai selebrasi Hari Buku Anak Sedunia yang jatuh pada 2 April, berikut 8 manfaat membacakan buku cerita untuk anak yang perlu diketahui.
1. Mempererat hubungan orangtua dengan anak
Membacakan buku bisa menjadi aktivitas untuk meningkatkan bonding atau ikatan yang kuat dengan sang buah hati."Membacakan buku adalah waktu spesial bersama bayi Anda. Suara Anda akan memberikan ketenangan untuknya," kata Mary Ann Abrams, MD, Direktur Medis Reach Out and Read.
Selain itu, sebuah studi yang diterbitkan oleh Journal of Development and Behavioral Pediatrics menemukan bahwa membacakan buku untuk bayi di NICU bisa membantu mengembangkan perasaan dekat dengan bayi baru lahir yang sehat. Yuk kita mulai di Hari Buku Anak Sedunia ini.
2. Membantu mempersiapkan membaca sendiri
Menurut Kenneth Wible, MD, dari Children's Mercy Hospitals and Clinics di Kansas City, Missouri, meski mungkin anak belum mengerti apa yang orangtua katakan saat menceritakan dongeng.
Namun mereka mampu menangkap ritme, dan nada suara orangtuanya. Penelitian menunjukkan, semakin banyak kata yang diucapkan bayi, maka semakin siap dia untuk membaca sendiri.
3. Memancing respons anak
Dr Wible mengatakan membacakan buku untuk bayi, membantunya memberikan respons berupa gerakan pada tangan dan kakinya.
"Membacakan buku untuk anak membantu mereka melihat dan mendengar apa yang ada di sekitarnya dan memberi respons dengan baik." ujarnya.
What's On Fimela
powered by
4. Meningkatkan kemampuan kognitif atau berpikir
Melansir dari Healthline, dalam sebuah studi tahun 2013 menunjukkan bahwa bayi yang banyak membaca memiliki skor yang lebih tinggi dalam keterampilan bahasa dan perkembangan kognitif, seperti pemecahan masalah.
Penelitian dari 2018 menunjukkan bahwa hubungan ini meluas sepanjang masa kanak-kanak hingga remaja. Menurut mereka, interaksi verbal seperti berbicara dan membaca antara orangtua dan anak-anak dapat meningkatkan bahasa dan skor IQ yang lebih tinggi hingga usia 14 tahun.
5. Memperluas kosa kata anak
Para ahli dari Pusat Nasional Pengembangan Anak Usia Dini, Pengajaran dan Pembelajaran juga menjelaskan bahwa membaca buku untuk anak-anak membantu memperluas jumlah dan variasi kata yang mereka gunakan.
Studi tahun 2019 memperkirakan bahwa anak-anak yang secara teratur membaca selama 5 tahun menjelang taman kanak-kanak akan terpapar 1,4 juta lebih banyak kata daripada anak-anak yang tidak membaca selama tahun-tahun itu.
6. Meningkatkan imajinasi anak
Buku dan cerita membuka dunia baru bagi anak-anak, terutama cerita fiksi. Buku fiksi yang disertai gambar-gambar menarik, dapat meningkatkan imajinasi sang buah hati.
Anak-anak yang memiliki imajinasi tinggi tentu dapat meningkatkan kreativitas mereka. Para ahli di PBS mencatat bahwa kreativitas penting untuk mengembangkan minat dan ide, serta untuk memelihara kesehatan emosional.
7. Melatih konsentrasi
Dinah Castro, seorang pendidik kesejahteraan keluarga dwibahasa di Cornell Cooperative Extension, mengatakan bahwa membaca untuk anak-anak membantu mereka mengembangkan konsentrasi dan keterampilan disiplin diri.
Mungkin pada awalnya si kecil mudah terdistraksi dengan hal-hal kecil, namun seiring waktu membaca buku secara teratur membuat anak-anak mendengarkan untuk memahaminya. Bila terus dilakukan, maka ini akan melatih keterampilan retensi memori yang mulai berkembang.
8. Memperkenalkan emosi
Perasaan bayi akan diekspos melalui berbagai suara yang digunakan saat membacakan buku, baik suara untuk karakter tertentu atau mendeskripsikan yang terjadi di dalam buku.
"Anda tidak bisa mendengar jenis emosi itu dalam musik atau menonton televisi. Kata yang diucapkan menyampaikan ide bahwa kata-kata memiliki arti dan bunyi tertentu yang mengandung sesuatu." ucap Dr Abrams.
Castro lebih lanjut menjelaskan bahwa membacakan cerita tentang situasi yang berpotensi emosional, seperti memulai di sekolah baru, dapat membantunya beradaptasi dengan baik saat mulai sekolah nanti.
Penulis: Hilda Irach