Fimela.com, Jakarta Di tengah vakumnya GAC, Gamaliel Tapiheru terus melangkah maju dalam kariernya sebagai musisi. Mengambil jalan untuk bersolo, Gamal, sapaan akrabnya membuktikan diri jika dirinya sukses meski tak bersama Audrey dan Cantika, partner-nya di GAC. Yang terbaru, ia meluncurkan sebuah EP bertajuk Q1.
Memang, pada awal 2020 lalu, Gamal secara resmi merilis single berjudul Forever More. Tak lama berselang, lagu itu pun membawa namanya menjadi Artis Solo Urban Terbaik di perhelatan AMI Awards 2020.
EP Q1 milik Gamaliel sendiri dikukuhkannya sebagai salah satu refleksi perjalanan hidup. Empat lagu yang ada di dalamnya pun disebut sebagai karya orisinil sang musisi dalam bermusik.
Berikut, FIMELA coba merangkum beberapa fakta menarik di balik EP perdana Gamaliel sebagai solois.
What's On Fimela
powered by
Berkah Pandemi
Saat konferensi pers peluncuran Q1 yang dihelat secara virtual pada Rabu (31/3/2021), Gamaliel menyebut jika keberhasilannya menyelesaikan EP tersebut merupakan salah satu hal yang ia syukuri selama pandemi Covid-19.
Pandemi yang terjadi tak lama pasca dirinya merilis single Forever More dikatakan Gamal cukup membantunya menyelesaikan tiga trek lain yang ada di album Q1.
"Forever More kan sebelum pandemi. Maret pandemi, April dan Mei masih bingung, akhir Mei atau Juni baru mau coba (produktif berkarya) dan akhirnya bisa. Ini pengalaman baru dalam menulis lirik kayak gini. Album GAC kan ngerjainnya bareng, kali ini hanya aku dan diriku dan bener-bener di kamar. Ketika dikurung di kamar malah lancar dan jernih ketimbang keluar," jelasnya.
Workshop Virtual
Selain adaptasi dalam hal penulisan lirik, hal baru lain yang terjadi dalam proses penggarapan EP Q1 menurut Gamaliel adalah proses produksinya. Dibantu oleh beberapa nama seperti Aldi Nada Permana, Kenan Loui dan Gerald Situmorang, Gamal mengaku harus melakukannya secara virtual lantaran pembatasan aktivitas di luar rumah dari pemerintah semasa pandemi berlangsung.
"Workshop-nya pun virtual dan surprisingly sangat lancar. Kendalanya lebih ke prosesnya lebih ribet dan meminimalisir pertemuan langsung, ketemu pas mau rekaman vokal doang," ujarnya.
Hadiah untuk Masa Lalu
Jika disimak lebih jauh, empat lagu yang ada di mini album Q1 sendiri memiliki satu benang merah dari segi aransemennya. Adanya suasana megah dengan di setiap lagu yang terwakili oleh suara alat musik gesek nyatanya memiliki makna tersendiri bagi Gamaliel.
"(Unsur string) Berhubungan dengan Gamaliel kecil karena suka suara biola. Ini (EP Q1) adalah bentuk hadiah dari aku buat Gamaliel kecil yang selama ini nggak aku dengerin karena sibuk dengan kegiatan di luar," papar Gamal.
Momen Emosional
Dan pada akhirnya, terlepas dari komposisi musik dan makna-makna mendalam di balik pembuatan lirik, Gamaliel mengaku amat bersyukur mini album perdananya bisa di rilis. Melalui proses panjang selama pandemi, ditambah musibah meninggalnya sang ayah, ia pun menyebut keberhasilannya merilis karya di tengah suasana sulit yang dialami sepanjang 2020 merupakan momen yang amat emosional.
"Jujur, belum pernah seemosional ini kalau rilis karya karena udah buang banyak air mata untuj melahirkan ini dari awal tahun lalu. Pas rilis tuh leganya bener-bener lega aja, semua emosi keluar deh," pungkas Gamaliel.
Karya Personal
Mini album Q1 sendiri berisikan 4 buah lagu berbahasa Inggris yang sarat makna dan personal. Selain lagu Forever More yang sudah lebih dulu di rilis pada awal 2020, Q1 juga menyajikan lagu Ethereal, Unfindable, dan Adjacent di dalamnya.
Berbarengan dengan perilisan EP-nya, Gamaliel juga memperkenalkan lagu Adjacent sebagai single teranyarnya. Seluruh lagu tersebut saat ini sudah bisa dinikmati di berbagai platform musik digital kenamaan.