Fimela.com, Jakarta Sudah menjadi tradisi turun temurun, ketika anak lahir orangtua tentu akan membedong bayi agar merasa hangat, nyaman dan aman, khususnya ketika mereka tidur.
Bayi baru lahir cenderung tidur lebih lama sekitar 14 – 18 jam per harinya dan lebih sering tidur di siang hari dan lebih aktif di malam hari atau lebih sering terbangun pada malam hari. Pada saat inilah sang buah hati perlu dibedong agar tidurnya lebih berkualitas.
Banyak juga orangtua yang masih membedong si kecil sepanjang hari. Padahal cara tersebut tidak tepat, Dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Meirdhania Andina pun memberikan beberapa rekomendasi membedong bayi secara tepat. Apa saja? Mari kita bahas.
1. Hanya saat tidur
dr. Andina sapaan Meirdhania mengatakan membedong si kecil hanya saat ia tertidur. Ketika bangun, sebaik melepas bedong agar ada bisa mengeksplore sekelilingnya.
“Dibedong cukup saat anak tidur saja. Saat bangun dilepas, tujuannya supaya bayi bisa bebas eksplore sekelilingnya. Begitu pun saat menyusui, biar anak memegang tangan sang ibu," ujar dr. Andina yang berpraktik di Brawijaya Hospital Saharjo.
2. Cukup dua bulan
Andina mengatakan tidak lagi membedong bayi bila usianya sudah melebihi dua bulan karena ia cenderung lebih aktif bergerak pada usia itu.
What's On Fimela
powered by
3. Posisi bayi
Bagian leher keatas tidak boleh tertutup, hanya bagian pundak kebawa yang ditutup oleh bedong. Letakkan bayi dalam posisi terlentang dan kedua tangan dimasukkan ke dalam bedong. Jangan lilitkan bayi terlalu ketat namun juga tidak terlalu longgar.
Ketika membedong bayi, bagian kaki jangan diluruskan, biarkan posisi natural normal bayi yaitu frog position yang seperti kodok. Karena jika kaki diluruskan dapat menimbulkan cedera pada pinggul atau hip dysplasia.
4. Perhatian jenis bahan bedong
Pilih kain yang nyaman, yang mudah menyerap keringat dan khusus di daerah tropis pilih kain tidak terlalu tebal.
Kini tidak perlu lagi repot melilit dengan kain, sebab sudah banyak varian bedong modern seperti bedong yang dibuat oleh Hana Krawchuk, seorang ibu yang berhasil menciptakan Love To Dream.Bedong modern ini menyesuaikan dengan postur tubuh bayi dan kebiasaan bayi yang senang mengangkat tangannya ketika tidur.
“Menggunakan Love To Dream memungkinkan bayi tidur dalam posisi yang lebih alami yaitu dengan tangan terangkat, sehingga mereka lebih merasa tenang dan tidur lebih lama. Untuk di Indonesia, kami menghadirkan 2 varian produk yaitu 1.0 TOG yang cocok untuk semua cuaca dan untuk cuaca tropis dan panas seperti di Indonesia sangat cocok menggunakan 0.2 TOG yang sangat ringan,” ujar Hanna Krawchuk, founder Love To Dream™ .
Vasudev Kataria, Senior Vice President Kanmo Group mengungkapkan, Love To Dream™ tersedia di Mothercare Indonesia untuk menjawab kebutuhan orangtua yang ingin memberikan kenyamanan untuk anak-anaknya ketika mereka tidur.
#elevate women