Kurangi Bertanya "Kapan" kepada Seseorang tentang Hal yang Belum Dia Dapatkan

Endah Wijayanti diperbarui 31 Mar 2021, 10:46 WIB

Fimela.com, Jakarta Basa-basi dalam percakapan mungkin dibutuhkan agar suasana bisa lebih mencair. Namanya menjaga komunikasi dan menjalin hubungan baik, mengobrolkan hal-hal ringan bisa memberi kenyamanan tersendiri. Cuma ada baiknya untuk tidak berlebihan dalam bertanya "kapan".

Tanpa bermaksud makin menyulitkanmu dalam mengobrol atau berkomunikasi, ada baiknya kita untuk meningkatkan sedikit empati ketika mengobrol dengan seseorang. Setidaknya jangan berlebihan dalam bertanya "kapan" pada seseorang terntang hal yang belum ia dapatkan. 

Tidak Semua Orang Cukup Siap Menjawab Pertanyaan "Kapan"

Kepada yang belum menikah, tak perlu mencecarnya dengan pertanyaan kapan menikah. Kepada yang belum memiliki anak, tak perlu menyudutkannya dengan pertanyaan kapan punya anak. Kepada yang belum punya pekerjaan, tak perlu menjatuhkan semangatnya dengan pertanyaan kapan punya pekerjaan. Kepada yang baru punya anak, tak perlu buru-buru bertanya kapan akan menambah anak lagi. Kepada seseorang, tak perlu menghujaninya dengan pertanyaan "kapan" atas hal atau sesuatu yang belum ia dapatkan. Tak semua orang cukup siap untuk menjawab pertanyaan "kapan" karena bisa jadi ada perjuangan dan kesulitan yang sedang coba ia taklukkan seorang diri.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Tiap Orang Punya Perjuangan Sendiri

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/PRImageFactory

Saat mengobrol dengan sahabat, keluarga, atau orang terdekat, mungkin kita bisa lebih bebas dalam  berkomunikasi dan berbasa-basi. Setidaknya kita sudah tahu batasan-batasan atas topik-topik yang terlalu sensitif untuk diungkit kembali. Hanya saja kadang justru karena alasan sudah sama-sama dekat maka bisa lebih bebas dalam berbasa-basi. Padahal kita tak pernah tahu isi hati seseorang. Jadi, ada baiknya untuk tidak terlalu menyudutkan seseorang dengan pertanyaan "kapan".

Meningkatkan Empati, Menjaga Hubungan Baik

Tak terlalu sulit kok meningkatkan empati saat berkomunikasi dengan orang lain. Mungkin kita menggunakan pertanyaan "kapan" hanya sebagai candaan. Tapi bagi sebagian orang, pertanyaan "kapan" bisa sangat menghujam dan mengingatkannya atas hal yang sangat diharapkan tapi belum juga didapatkan. Bisa jadi ada luka yang akan kembali tersayat saat pertanyaan "kapan" dilontarkan.

Pastinya segala sesuatunya tergantung dari situasi dan kondisi yang ada. Coba kurangi setidaknya sedikit saja kebiasaan bertanya "kapan" pada seseorang atas hal yang belum ia dapatkan. Meningkatkan empati bisa menjaga bahkan mempererat hubungan baik, bukan?

#ElevateWomen