Cerita Nia Ramadhani, Korbankan Masa Muda demi Rupiah

Anto Karibo diperbarui 31 Mar 2021, 12:24 WIB

Fimela.com, Jakarta Siapa yang tak ingin berada di posisi Nia Ramadhani sekarang ini? Menjadi menantu seorang konglomerat, dengan segala keinginan dunia bisa terkabulkan. Tentu saja banyak wanita yang berharap menjadi seperti dirinya.

Namun, banyak orang melihat kisah manis dari Nia Ramadhani yang seperti menjadi seorang puteri dalam istana megahnya. Mereka tak mengetahui bagaimana perempuan cantik berusia 30 tahun ini pernah berjuang dalam hidupnya.

Dalam siaran Instagram Live di akun @ramadhaniabakrie, Jumat (8/5/2020), Nia Ramadhani mengaku berkarier sejak usia belia demi bisa membayar sekolah. Namun, ia mengaku merasa sudah terbiasa menjalaninya.

"Dari kecil di otak aku adalah yang normal ya begitu. Pada saat sekarang aku ngelihat, nih gue sih sama sekali enggak ada normalnya dulu," tutur Nia Ramadhani, baru-baru ini.

2 dari 4 halaman

Kehilangan Masa Bermain

Nia Ramadhani (Instagram,ramadhaniabakrie)

Tak seperti anak-anak pada umumnya, ketika di usianya, mereka hanya akan bermain dan bermain serta merengek kepada orangtua untuk dipenuhi segala kebutuhannya. Namun, Nia Ramadhani tak pernah seperti itu.

Ibu 3 anak itu bahkan tak pernah bermain, karena sejak SD sudah bekerja. Ia mengisahkan, masa kecilnya memang sangat penuh perjuangan. Ia semenjak SD sudah menjajal industri dengan peran-peran kecil sebagai figuran.

"Aku enggak pernah pulang sekolah main tuh, enggak ada. Dari SD udah mulai jadi figuran," tegas Nia.

3 dari 4 halaman

Tak Merasa Berat

Nia Ramadhani (Instagram,ramadhaniabakrie)

Namun, Nia Ramadhani menjalani semua hal itu tanpa ada rasa berat ataupun terpaksa. Ketika itu, ia tak pernah merasa ada yang salah pada dirinya yang pada kenyataannya telah kehilangan masa muda untuk berkerja, menghasilkan rupiah.

Baginya ketika itu, sepulang sekolah maka ia dengan segera harus bersiap untuk bekerja. "Menurut aku normalnya begitu jadi aku enggak merasa berat enggak merasa apa karena memang pulang sekolah harus kerja," sambungnya.

Ya, bagaimanapun, Nia telah memberikan pelajaran kepada masyarakat. Bahwa dirinya tak selamanya hidup bertahta dan bermahkota, namun ada kala ia harus berjuang. "Ya itulah kehidupannya aku," tandasnya.

4 dari 4 halaman

Tag Terkait