Fimela.com, Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sudah memberi lampu hijau untuk kembali melakukan sekolah tatap muka selama memenuhi daftar periksa yang telah ditentukan. Namun hingga kini masih banyak orangtua maupun peserta didik yang menanyakan kapan dibukanya sekolah tatap muka tersebut.
Dalam sebuah sesi instagram Live bersama Jerome Polin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Makarim pun menjawab agar masyarakat tidak lagi menanyakan hal tersebut kepadanya.
"Saya bingung juga kenapa saya terus yang ditanya. Dari Januari semua sekolah sudah boleh tatap muka. Kita sudah mendelegasikan keputusan itu ke masing-masing pemda. Jadi pemda sudah bisa melakukan sekolah tatap muka terbatas. Jadi mohon tanya Pemda masing-masing kenapa belum buka," ungkap Nadiem Makarim.
Nadiem Makarim menyebut bahwa pemerintah kini juga fokus mendorong program vaksinasi COVID-19 di kalangan guru. Harapannya, 5,5 juta guru sudah selesai divaksin pada Juni dan Juli 2021. Sehingga bisa segera melaksanakan sekolah tatap muka.
Sekolah tatap muka terbatas
Meski sudah dibuka untuk sekolah tatap muka, Nadiem Makarim menegaskan bahwa sekolah tatap muka ini dilakukan secara terbatas dengan kapasitas 50%. Tidak ada siswa maupun guru yang berkumpul di sekolah dan tidak melakukan kegiatan ekstrakurikuler.
Jerome menyadari bahwa banyaknya permintaan untuk kembali sekolah tatap muka adalah momen bertemu teman sekolah. Menurutnya, dengan sekolah tatap muka yang terbatas tidak sepenuhnya memenuhi kerinduan tersebut.
Namun Nadiem menegaskan bahwa dibukanya sekolah tatap muka adalah sebagai solusi bagi siswa yang kesulitan menjalani pembelajaran jarak jauh.
Bisa dimulai dari kelas kecil
"Yang susah dapat internet, tidak punya headset, bisa mulai duluan. Kasian mereka yang tidak bisa mengikuti PJJ. Banyak di daerah-daerah yang sulit sekali. Saya sudah mendorong semua daerah untuk mereka yang tidak melakukan PJJ, ayo masuk sekolah duluan!," ungkap Nadiem Makarim.
Menurut Nadiem, sekolah tatap muka di daerah bisa dimulai dengan pembelajaran seminggu dua kali dengan kelas kecil.
Simak video berikut ini
#Elevate Women