7 Penyebab Bayi Menangis Terus dan Cara Mengatasinya

Anisha Saktian Putri diperbarui 07 Okt 2024, 15:38 WIB

Fimela.com, Jakarta Bayi memiliki berbagai kebutuhan. Sayangnya, mereka belum bisa berbicara, sehingga akan mengungkapkan kebutuhan dan keinginannya dengan cara menangis. Maka menangis menjadi cara bayi untuk berkomunikasi.

Meski begitu, sebagai orangtua tentu sangat sulit memahami atau menafsirkan keinganan bayi hanya lewat tangisannya. Agar tidak frustasi, berikut ini beberapa alasan bayi menangis melansir babybonus.msf.gov.sg.

1. Lapar

Bayi cenderung cepat lapar karena perutnya kecil.

Tanda-tandanya, menghisap kepalan tangan atau berbalik ke arah payudara. Yang perlu dilakukan beri ASI atau makanan jika si bayi sudah MPASI.

2. Perutnya sakit

Kolik adalah tangisan yang tidak terkendali pada bayi yang sehat. Ini paling sering terjadi ketika bayi berusia dua atau tiga minggu, atau jika bayi prematur.

Hal ini juga cenderung lebih sering terjadi pada sore dan malam hari. Bayi dianggap kolik jika lebih muda dari lima bulan dan menangis selama lebih dari tiga jam berturut-turut pada tiga hari atau lebih seminggu.

Tanda-tandanya: tangisan selama ini cenderung lebih keras dan bernada lebih tinggi dari biasanya. Tanda-tanda lain termasuk kepalan tangan, punggung melengkung, perut kencang, lutut ditarik ke dada, dan keluarnya gas. Gas tidak menyebabkan kolik, tetapi si kecil mungkin mengeluarkan banyak gas karena menelan lebih banyak udara saat menangis.

Yang harus dilakukan: Menggosok punggung bayi dan memijat perut dengan lembut juga membantu. Tanyakan kepada dokter Anda tentang pengobatan kolik yang diresepkan.

2 dari 2 halaman

3. Popok perlu diganti

Ilustrasi bayi menangis./Copyright shutterstock.com/g/chomnancoffee

Bayi biasanya protes saat popoknya basah atau kotor, terutama jika kulitnya terasa teriritasi.

Tanda-tandanya: popok bayi berat atau bau. Segeralah ganti popok.

4. Tidak enak badan

Jika nada menangis bayi berbeda dari biasanya, itu bisa menjadi tanda tidak sehat atau tumbuh gigi.

Tanda-tandanya: pilek, batuk, demam, lesu, aktivitas menurun, muntah, diare atau sembelit.

Yang harus dilakukan: jika bayi terus menerus menangis, menunjukkan tanda-tanda penyakit dan suhu tubuh di atas 37,5 ° C, segera temui dokter.

5. Lelah dan butuh istirahat

Bayi sering merasa sulit untuk tidur terutama jika mereka terlalu lelah. Banyak perhatian, terutama dari pengunjung yang memanjakan, dapat merangsang bayi secara berlebihan, membuatnya lebih sulit untuk tidur.

Tanda-tandanya: merengek dan menangis pada hal sekecil apa pun, menatap kosong ke angkasa dan menjadi lebih tenang dari biasanya.

Apa yang harus dilakukan: waspadai isyarat tidur bayi. Mandi air hangat dapat membantu atau membawa ke kamar yang tenang sebelum tidur untuk menenangkan dan melepas lelah.

6. Kesepian atau bosan

Bayi pun dapat merasa kesepian. Bayi membutuhkan banyak pelukan, kontak fisik, dan menangis mungkin merupakan cara untuk mendapatkan perhatian dan pelukan ekstra!

Tanda-tandanya: bayi menangis saat tidak bersama orangtua.

Yang harus dilakukan: gendong bayi yang baru lahir dekat denganmu dan tetaplah terlihat sesering mungkin. Menggendong bayi dengan pelukan juga membantu.

7. Suhu tubuh bayi

Periksa apakah bayi terlalu panas atau dingin dengan meraba perut atau lehernya. Jangan disamakan dengan suhu tangan atau kaki bayi karena terkadang cenderung terasa dingin.

Tanya bayi terlihat tidak nyaman dan menangis. Sebaiknya, jika bayi kedinginan, naikkan suhu ruangan dan tambahkan pakaian. Jika bayi terlalu kepanasan, lepaskan beberapa pakaian atau ganti dengan pakaian yang lebih ringan dan turunkan suhu ruangan.

#elevate women