Ingin Nikah Muda? Ini 5 Tanda Pasti Bahwa Dirimu Siap Menikah di Usia 20an

Gayuh Tri Pinjungwati diperbarui 23 Mar 2021, 20:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Tidak ada usia terbaik untuk menikah yang berlaku untuk semua orang. Dirimu tidak pernah terlalu tua untuk itu dan meskipun sangat mungkin untuk menikah sebelum dirimu siap, sering kali tidak selalu karena dirimu terlalu muda untuk menikah.

Jika dirimu menjalin hubungan yang berkomitmen dan bertanya-tanya apakah dirimu cukup dewasa untuk menikah, lupakan usia dan pertimbangkan apakah hal berikut berlaku untukmu. Ini adalah tanda-tanda bahwa dirimu  siap menikah di usia 20an.

1. Dapat Memahami Cinta Sejati

Saat dirimu tergila-gila, dirimu berharap bisa merasakan cinta sepanjang waktu. Dirimu mengharapkan pasanganmu menjadi sempurna, dan dirimu mengharapkan perasaan jatuh cinta bertahan selamanya. Ini bukanlah kenyataan, dan jika dirimu sedang mabuk cinta mungkin dirimu belum siap untuk menikah di usia 20an.

2. Siap untuk Melepas Masa Lajang

Dirimu siap untuk melepaskan kencan pertama dan sensasi pengejaran. Dirimu siap melepaskan setiap kemungkinan pasangan lainnya. Dirimu memahami apa artinya berkomitmen pada satu orang seumur hidup. Ini sulit dilakukan pada usia berapa pun, tetapi membutuhkan perhatian khusus jika dirimu belum memiliki banyak pengalaman dalam dunia kencan sejak awal. Dan penting bagimu untuk meluangkan waktu untuk mengakui dan berduka bahwa dirimu mengucapkan selamat tinggal pada suatu tahap kehidupan.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

3. Mengerti Tujuan Menikah

Ilustrasi/copyrightshuttertsock/Eastfenceimage

Dirimu memahami bahwa bukanlah tugas pasanganmu untuk memenuhimu, melengkapi, menyelamatkanmu, atau membuatmu merasa hidup. Seperti yang disiratkan budaya kita, pernikahan tidak dimaksudkan untuk memberimu jawaban atas semua masalahmu. Jika dirimu menikah dengan harapan pernikahan akan menyelesaikan masalahmu, yang terbaik adalah menunggu dan mengurus sendiri masalahmu terlebih dahulu.

Selain itu, jika dirimu menikah untuk menjauh dari orang tua atau untuk melewati batasan agama tentang seks, lebih baik menunggu. Pernikahan bukanlah jalan keluar, itu adalah komitmen terbesar yang pernah dirimu buat selain memiliki anak, dan penting untuk benar-benar siap dan tidak hanya lari dari hal lain.

Pernikahan yang sehat membutuhkan dua orang yang sehat dan utuh berkumpul untuk belajar dan menumbuhkan kapasitas mereka untuk memberi dan menerima cinta. Satu kebenaran tentang pernikahan yakni, dirimu harus merasa sama aman, berhasil, sukses, dan bebas terlepas apakah dirimu sudah menikah atau belum. Dirimu harus merasa puas dan lengkap, dengan atau tanpa pasanganmu.

3 dari 4 halaman

4. Memiliki Cara Sehat untuk Menangani Konflik

Ilustrasi/copyrightshutterstock/theshots.co

Dirimu dan pasangan dapat dengan mudah membicarakan topik yang sulit. Dirimu mungkin bertengkar sesekali itu normal, tetapi dirimu selalu menghormati satu sama lain dan pada akhirnya dapat mencapai kompromi yang sehat. Kurangnya komunikasi dapat mengikis hubungan dari waktu ke waktu, tidak peduli seberapa cinta yang dirimu rasakan.

5. Dirimu Selaras dalam Hal Nilai-nilai Inti

Dirimu tidak harus menikmati hobi atau minat yang sama untuk memiliki pernikahan yang sehat, tetapi dirimu harus memiliki pandangan yang sama tentang agama, memiliki anak, uang, dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Dirimu bahkan tidak harus memiliki gaya uang yang sama, tetapi dirimu perlu tahu bagaimana dirimu akan menangani masalah masa depan tentang nilai-nilai penting ini.

Diskusikan dengan pasanganmu tentang beberapa hal di atas. Jika dirimu sudah siap untuk menikah, jawabannya akan datang kepadamu. Ingat, kedewasaan seringkali bukan merupakan fungsi dari usia melainkan tentang memiliki kebijaksanaan tertentu dan kemauan untuk mengambil tanggung jawab. Orang-orang tertentu memiliki kualitas-kualitas ini pada usia muda dan orang-orang tertentu tidak pernah mencapainya sama sekali.

4 dari 4 halaman

Cek Video di Bawah Ini

#ElevateWomen