Fimela.com, Jakarta Bukan hanya terinfeksi virus saja, masalah yang ditimbulkan akibat Covid-19 pun bermacam-macam, salah satunya kesehatan mulut dan gigi. Banyak orang yang takut ke dokter gigi hingga malas menggosok gigi karena berada di rumah saja.
Bahkan, hasil temuan survei global Pepsodent yang dilakukan pada masa pandemi dengan melibatkan 6.700 responden di delapan negara menunjukkan fakta yang memprihatinkan. 70 persen masyarakat Indonesia ternyata masih terfokus pada menjaga kesehatan fisik dan mental, sementara perawatan gigi dan mulut belum menjadi prioritas.
Sayangnya, sebanyak 30 persen responden Indonesia mengaku pernah melewati sehari penuh tanpa menyikat gigi, umumnya disebabkan karena rasa malas (46%).
Hasil survei juga mengungkapkan beberapa penyakit mulut dan gigi selama pandemi, seperti sebanyak 36 persen mulut kering, 34 persen bau mulut, 34 persen gusi dan gigi berdarah saat menyikat gigi, 31 persen nyeri gigi, mulut, gusi serta 25 persen muncul karies baru.
Dr. drg. R. M. Sri Hananto Seno, Sp.BM (K). MM, Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) menyampaikan kondisi tersebut harus segera diintervensi karena bakteri di rongga mulut dapat memasuki aliran darah dan menyebabkan infeksi, serta peradangan di bagian tubuh lain.
"Jika dibiarkan dalam jangka panjang, dapat memicu penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian terbesar di Indonesia seperti stroke, jantung dan diabetes," ujarnya dalam acara Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia 2021, Pepsodent Kampanyekan Senyum Sehat untuk Hidup yang Lebih Sehat
Ia juga mengatakan terlebih di tengah pendemi, kesehatan gigi dan mulut semakin tidak boleh dikesampingkan karena penelitian terbaru menemukan bahwa pasien dengan COVID-19 yang memiliki masalah pada jaringan periodontal, berpotensi 9 kali lebih mungkin untuk meninggal dunia, 4,5 kali lebih mungkin membutuhkan ventilator, dan 3,5 kali lebih mungkin dirawat di ICU, dibandingkan pasien tanpa ada tanda-tanda permasalahan kesehatan gigi dan mulut.
"Peradangan gusi sebagai media dan mempercepat berkembang biaknya Covid-19," ujarnya.
What's On Fimela
powered by
Merawat kesehatan mulut dan Gigi
drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., Head of Sustainable Living Beauty & Personal Care and Home Care Unilever Indonesia Foundation mengatakan berangkat dari survei global yang telah dilakukan, sebaiknya menyikat gigi dua kali sehari, pagi sesudah makan dan malam sebelum tidur.
"Tahun ini kami ingin kembali membangkitkan kesadaran keluarga Indonesia pentingnya teratur menyikat gigi," papar drg. Mirah.
Sebagai langkah awal, kebiasaan merawat kesehatan gigi dan mulut sepatutnya dimulai dari rumah. Hal ini dipertegas oleh survei global Pepsodent yang mengungkap bahwa rutinitas anak menyikat gigi sangat dipengaruhi oleh orang tua sebagai role model mereka sehari-hari.
Survei memperlihatkan bahwa anak berpotensi 7x melewatkan waktu menyikat gigi ketika orang tua mereka melewatkannya. Sedangkan di Indonesia, angkanya lebih tinggi dua kali lipat. Akibatnya, secara global kebiasaan anak menyikat gigi dua kali sehari menurun hingga 11% jika dibandingkan survei 2018.
#eleavte women