Fimela.com, Jakarta Kalbe telah meluncurkan Tes Covid-19 pertama dengan sampel saliva bernama InnoLAMP. Tes ini dikembangkan oleh anak bangsa yaitu Stem Cell and Cancer Institute, yang sudah tervalidasi dan sudah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia.
Berbeda dengan swab tes Polymerase Chain Reaction (PCR) yang menggunakan sampel usap dari belakang hidung (orofaring) dan belakang tenggorokan (nasofaring), tes saliva hanya membutuhkan sampel air liur.
Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Sie Djohan, mengungkapkan pengembangan tes saliva ini bertujuan menciptakan pendeteksian Sars CoV 2 yang lebih mudah dan akurat.
"Pengambilan sampel ini sederhana karena hanya menggunakan saliva atau air liur. Bisa dilakukan secara mandiri, tidak diperlukan teknik khusus untuk mengambil sampel ini. Lalu akurasinya yang juga sangat baik, karena tes ini juga menggunakan teknologi yang sama yaitu tes molekuler yang sama dengan RT-PCR," ujar Sie Djohan dalam acara peluncuran virtual Jumat (19/3).
Sama akuratnya dengan tes swab PCR
Menurut peneliti Kalbe atau IVD Division Research Manager, Stem Cell and Cancer Institute, Akterono D. Budiyati, metode tes saliva ini sama akuratnya dengan metode tes swab PCR yang menjadi standar baku diagnosis di Indonesia.
"Berdasarkan hasil uji klinis, virus yang diuji dengan sampel air liur dan swab sanofaring (PCR) terduga Covid-19, mampu membedakan orang yang terinfeksi Covid-19 dan tidak terinfeksi," terang Akterono.
Dalam uji klinis, tes saliva memiliki sensitivitas hingga 94 persen dan spesifitas 98 persen, termasuk bisa mendeteksi virus pada orang yang bergejala (simtomatik) dan tidak bergejala (asimtomatik) Covid-19.
"Namun dengan ketentuan, 30 menit sebelum pengambilan sampel dari air liur pasien diwajibkan berpuasa atau tidak makan dan tidak minum terlebih dahulu, untuk mendapatkan hasilnya lebih akurat," ujar Henry Sukardi, selaku Direktur PT Innolab Sains Internasional (KALGen Innolab).
Tak hanya akurat, Henry Sukardi mengungkapkan tes saliva ini juga memungkinkan pasiennya menerima hasil pemeriksaan yang cepat di hari yang sama.
"Hasilnya cepat yaitu kurang dari 9 jam. Sehingga memungkinkan pasien menerima hasil di hari yang sama. Jika dibandingkan tes swab PCR yang membutuhkan waktu 48 jam atau kurang lebih 2 hari kerja." tuturnya.
Lebih nyaman dan minim risiko penularan
Selain itu, tes saliva ini juga cenderung lebih aman dan nyaman saat proses pengambilan sampel. Hal ini dikarenakan pasien cukup mengeluarkan air liur di tabung steril tanpa membutuhkan kit khusus swab yang dimasukkan ke dalam rongga hidung atau rongga mulut. Tes ini juga tanpa diperlukan petugas lab atau nakes untuk pengambilan sampel seperti tes swab PCR.
Setelah pengambilan sampel secara mandiri, nantinya sampel air liur tersebut dianalisis di laboratorium untuk diperiksa apakah sampel tersebut mengandung Sars Cov 2 sebagai penyebab sakit Covid-19 atau tidak.
Henry Sukardi juga menambahkan, hasil pemeriksaan ini bisa digunakan sebagai syarat perjalanan ke luar kota di dalam negeri.
Saat ini pihaknya baru bisa memproduksi setengah juta atau 500.000 alat kit tes saliva. Rencananya kapasitas produksi akan ditingkatkan menjadi satu juta alat kit tes saliva dalam setiap bulannya.
Tes saliva sendiri telah tersedia di beberapa laboratorium seperti KalGen InnoLAMP, Outlet KAL Care, atau melalui Hotline JABODETABEK di 081280568046, dengan harga yang cukup terjangkau yakni seharga Rp400 ribu hingga Rp480 ribu.
Penulis: Hilda Irach