Penelitian Membuktikan, Kurang Tidur selama Hamil Timbulkan Risiko Ini

Febi Anindya Kirana diperbarui 18 Mar 2021, 14:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Masalah susah tidur sepertinya hampir dialami setiap ibu hamil di dunia ini. Perubahan bentuk tubuh, perut membesar, stres dan penyebab lainnya merupakan akumulasi yang tak dapat dihindari sehingga perempuan hamil susah tidur nyenyak dan nyaman.

Namun sebenarnya seberapa besar pengaruh kurang tidur terhadap kesehatan dan keselamatan ibu hamil dan bayi yang ada di dalam kandungan? Sebuah penelitian menemukan bahwa risiko kurang tidur pada ibu hamil cukup besar dan sebaiknya tidak diabaikan.

2 dari 2 halaman

Kurang tidur menimbulkan banyak risiko saat melahirkan

ilustrasi/copyright shutterstock.com

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Sleep Medicine (JCSM) menemukan bahwa ibu hamil yang tidur kurang dari enam jam per malam di trimester ketiga kehamilan cenderung mengalami persalinan lebih lama dan meningkatkan risiko operasi cesar sebanyak 4,5 kali lebih tinggi dibandingkan ibu hamil yang tidur setidaknya tujuh jam setiap malam.

Penelitian tahun 2015 ini juga menunjukkan bahwa kurang tidur pada ibu hamil bukan hanya menimbulkan risiko melahirkan yang lebih besar namun juga meingkatkan kadar stres karena perempuan hamil cenderung merasa cemas dan khawatir berlebihan terhadap kondisi bayinya.

Dalam penelitian ilmiah lain, kurang tidur bahkan bisa menyebabkan timbulnya masalah kesehatan seperti preklamsia, diabetes gestasional dan hipertensi. Itulah mengapa waktu tidur yang cukup untuk ibu hamil sangat penting untuk diperhatikan.

Jika sedang dalam kondisi hamil, pastikan mendapatkan tidur yang cukup selama hamil ya, Sahabat Fimela.

#ElevateWomen with FIMELA