Fimela.com, Jakarta Menghadapi permasalahan anak susah makan nasi memang bikin orangtua frustasi. Apalagi jika sudah menggunakan berbagai cara, namun si kecil tetap enggan menyentuh nasi di piringnya. Padahal, nasi merupakan salah satu sumber karbohidrat yang dibutuhkan si kecil untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Namun sebenarnya, penolakan makan merupakan suatu hal yang wajar. Terlebih jika anak masih balita, karena ini merupakan proses dari tumbuh kembangnya.
Penyebab anak susah makan nasi bisa beragam. Baik itu bosan dengan rasa nasi yang hambar, teksturnya yang terlalu lunak, atau terlalu banyak mengonsumsi camilan yang mengakibatkan ia merasa kenyang sehingga menolak untuk makan.
Menurut studi yang dilakukan Dr. Bernard-Bonnin di Kanada, sekitar 25-4-% anak-anak yang mengalami masalah kesulitan makan hanya berlangsung sementara. Lantas bagaimana cara mengatasi anak yang susah makan nasi? berikut tipsnya seperti yang Fimela rangkum dari berbagai sumber.
1. Mengganti sumber karbohidrat lain selain nasi
Melansir dari else nutrition, bayi usia 4-6 bulan umumnya membutuhkan sekitar 320 kalori dari karbohidrat. Sementara balita, membutuhkan 605 kalori perhari dari karbohidrat.
Jika anak menolak makan nasi, maka alternatif karbohidrat yang bisa dipilih seperti jagung, roti, sereal, ubi jalar, labu, wortel, dan kacang-kacangan. Namun, untuk bayi dapat diperkenalkan dengan biji-bijian seperti quinoa, dan oat dimasak bertekstur lembut.
2. Sajikan porsi makan yang sesuai
Mungkin masalahnya bukan karena anak susah makan, tetapi mereka menolak untuk makan semua makanan yang ada di piringnya. Ingat, anak-anak tidak membutuhkan makanan sebanyak orang dewasa. Jadi, jika kita menaruh terlalu banyak di piring mereka, mereka mungkin tidak akan menyelesaikannya.
Sajikan makanan kepada anak dalam porsi yang kecil. Isi piringnya dengan makanan yang bervariasi agar ia tak merasa bosan dan kembali nafsu makan.
What's On Fimela
powered by
3. Kurangi camilan di luar waktu makan
Beberapa anak menolak makan ketika mereka terlalu banyak konsumsi camilan di siang hari. Mereka memiliki perut yang lebih kecil, jadi tidak perlu banyak waktu untuk membuat mereka kenyang.
Karena itu, sebisa mungkin batasi camilan si kecil sebelum ia makan.Kurangi camilan yang mengandung karbohidrat agar ia tak merasa cepat kenyang.
4. Pahami gaya makan anak
Setiap anak memiliki gaya makannya masing-masing. Sebagian anak terkadang menolak makan malam, sebaliknya ia lebih senang sarapan atau makan siang.
Oleh sebab itu, agar si kecil mau makan nasi cobalah untuk memahami gaya makan anak Anda. Jika dia lebih senang makan pagi, sajikan nasi dalam porsi secukupnya pada waktu tersebut.
5. Buat suasana yang menyenangkan saat makan
Memaksa atau menekannya untuk makan nasi tidak akan membantu situasi. Justru hal tersebut semakin membuatnya enggan makan nasi.
Jadi, meskipun kamu mungkin ingin mendorong anak makan, hindari pemaksaan. Sebagai gantinya, buatlah suasana makan menjadi menyenangkan. Biarkan si kecil mencoba makan sendiri dan kamu bisa memberikannya senyuman ketika ia menikmati makanannya.
6. Libatkan anak saat menyiapkan makanan
Jika ingin mengajarkan anak-anak tentang bagaimana cara menghargai makanan, kamu bisa mengajaknya ikut ke dapur. Ajari ia mempersiapkan makananya sendiri.
Tetapi sebelumnya, kamu juga bisa menanyakan kepada si kecil mengenai makanan yang ingin dikonsumsinya hari ini. Jika ia tidak ada ide, kamu bisa mengusulkannya makan nasi dalam bentuk yang lebih menarik seperti sushi, onigiri, bento, atau bahkan nasi goreng.
Selain dapat mencari cara agar sang buah hati kembali mau mengonsumsi nasi, cara ini juga bisa meningkatkan kedekatan antara orangtua dan anak.
Penulis: Hilda Irach