Fimela.com, Jakarta Ketika menginjak usia 18 tahun, Rania (bukan nama sebenarnya) mendapat hadiah buku-buku sastra dari orangtuanya. Dia pun sangat bahagia. Meski berasal dari keluarga dengan latar belakang konservatif dan banyak aturan ketat yang harus dipatuhi, Rania masih bisa bahagia selama diizinkan untuk melanjutkan pendidikannya.
Sampai suatu hari ketika Rania berusia 20 tahun, ada sepupu laki-lakinya yang akan menikah. "Rumah kami menjadi sangat meriah karena kami semua bahagia dengan sepupuku dan calon mempelai pengantin perempuannya," papar Rania seperti yang diceritakan di laman timesofindia.indiatimes.com. Rania pun ikut hanyut dalam persiapan pernikahan sepupunya itu.
Calon Mempelai Pengantin Perempuan Hilang
"Kami belum pernah bertemu dengan mempelai pengantin perempuannya sampai hari itu karena ini pernikahan perjodohan. Ini hal yang normal dalam keluarga kami sebab perempuan selalu diharapkan bersikap malu-malu dan tidak banyak bicara atau bersosialisasi," kata Rania.
Rania bersama keluarganya duduk bersama sepupunya yang makin tampak gugup sekaligus bahagia jelang pernikahannya. Rania pun didandani cantik hari itu. Ibu Rania bilang bahwa pria baik suatu hari nantii akan datang padanya, tapi Rania bilang bahwa bayangan itu masih jauh.
Tak lama kemudian, bibi Rania datang sembari menangis. Bibi Rania menarik lengan ibu Rania dan mengajaknya keluar.
Setengah jam kemudian, ibu dan ayah Rania meminta Rania keluar kamar. Sebuah kabar membuat Rania sangat terkejut.
Rupanya calon mempelai pengantin perempuan yang akan dinikahi sepupunya menghilang. Tak bisa ditemukan di mana-mana. Sebagai gantinya demi menyelamatkan nama baik dan reputasi keluarga, Rania langsung diajukan untuk menikah dengan sepupunya.
What's On Fimela
powered by
Menikah dengan Sepupu
"Aku mulai menangis sebab aku tahu begitu orangtuaku membuat keputusan, mereka takkan pernah menarik kembali ucapan mereka, bahkan kepada darah dagingnya sendiri. Aku ingin kabur. Aku ingin belajar. Aku ingin pergi kuliah. Aku ingin membangun namaku sendiri. Aku belum siap menjadi seorang istri," Rania mencurahkan isi hatinya.
Meski hati Rania remuk, dia tak bisa melakukan apa-apa. Paman dan bibinya tampak bahagia dan lega karena reputasi keluarga masih bisa dijaga. Meski Rania memohon pada ayahnya untuk membatalkan pernikahan itu, tak ada yang berubah.
Ketika akhirnya janji suci diucapkan, Rania dan sepupunya sah menjadi suami istri. Sepupu yang kini menjadi suaminya itu pun tampak bingung sekaligus tak berkutik. "Kami berduai dibodohi atas nama menyelamatkan reputas keluarga. Usianya jauh lebih tua dariku, sekitar delapan atau sembilan tahu lebih tahu," papar Rania.
Setelah menikah, Rania terpaksa berhenti melanjutkan pendidikannya. Ia tinggal di rumah, mencuci piring, dan memasak. Hanya buku-buku yang ia bawa yang bisa menenangkan dirinya. "Takdir menghancurkan hidupku. Aku kehilangan segalanya," tutup Rania mengakhiri ceritanya.
#ElevateWomen