Diary Fimela: Menilik Hobi Jadi Rejeki dari Bisnis Cupang di Masa Pandemi

Vinsensia Dianawanti diperbarui 19 Mar 2021, 13:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Meskipun tingkat perekonomian cenderung menurun di masa pandemi, nyatanya peluang bisnis lain bisa terbuka dari hal yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Berawal dari kecintaannya memelihara ikan cupang di masa pandemi, membawa Genia dan sang kekasih Wendy mendirikan bisnis cupang berkelas.

Ya! Masa pandemi seakan menjadi masanya ikan cupang, di mana masyarakat berbondong-bondong memelihara ikan yang terkenal akan keindahan warna dan ekornya ini. Hal ini pula yang terjadi pada Genia Gusky yang merasa bosan selama berada dari rumah. Ikan cupang menjadi pelariannya di saat penat bekerja karena nampak begitu menggemaskan untuk diajak berinteraksi.

"Bener-bener distraction yang mudah. Enak diliatin, dimainin. dipindah-pindahin. Kalau udah capek kerja gitu, pas break, ngeliatin cupang, bahagia sendiri," ungkap Genia saat dihubungi melalui telepon.

Melihat kegemaran sang kekasih dengan memelihara ikan cupang, Wendy justru melihat peluang lain untuk dijadikan sebagai ladang bisnis. Berbekal menyaksikan beragam konten di YouTube, membawa Genia dan Wendy untuk berguru kepada Abah yang memang sudah menjadi legend di dunia cupang.

 

2 dari 5 halaman

Berguru dari ahlinya

Berawal dari hobi, Genia putuskan ikan cupan jadi ladang bisnis di masa pandemi (Foto: instagram/betta.tmarket)

Abah pun tidak ragu berbagi ilmu yang dimilikinya kepada Genia dan Wendy. Mulai dari mengenal jenis ikan cupang, merawatnya, mengenali warnanya, hingga bagaimana menjadikan ikan cupang bukan hanya sekadar barang jualan. Akhirnya Wendy memutuskan untuk membeli sepasang cupang dengan gen Copper asal Thailand sebagai indukan awal.

Tak tanggung-tanggung, Genia dan Wendy berani mengeluarkan modal hingga Rp4-5juta untuk menerbangkan ikan cupang asal Thailand ini ke Indonesia. Sepasang ikan cupang asal Thailand ini akhirnya menghasilkan anakan yang beragam. Seperti Yellow Copper, Koi Copper, dan multicolour dengan bentuk ekor plakat.

Ikan cupang Copper sendiri masih terbilang langka dan belum banyak pemain cupang yang melirik ikan jenis ini. Namun Wendy berani memilih cupang jenis ini karena melihat peluang yang tinggi di masa mendatang.

"Karena Copper belum banyak yang punya. Biasanya halfmoon atau multicolor. Kenapa Wendy ambil breed Thailand karena dia diprediksikan akan hype di 2021 akhir. Kalo breed yang biasa aja dan mikir hanya untuk balik modal itu menyulitkan kita jadi akhirnya ambil keputusan yang rare, karena kita rawat sendiri. Jadi kayak jual ikan sendiri. Buat kita denga urus ikan yang bagus dan kemudian dijual itu lebih worth it.," cerita Genia.

 

3 dari 5 halaman

Dijual sistem lelang

Berawal dari hobi, Genia putuskan ikan cupan jadi ladang bisnis di masa pandemi (Foto: instagram/betta.tmarket)

Ikan-ikan cupang yang dimilikinya, dipasarkan melalui Instagram dengan nama @betta.tmarket. Selain dijual secara grosir, biasanya breeder cupang menggunakan sistem lelang atau bit untuk menjual ikan cupang yang dimilikinya. Namun Genia dan Wendy memilih menggunakan sistem lelang dan menjual langsung perpasang secara online. Dalam sistem lelang, Wendy menuturkan ikan cupang jenis Copper dibuka dengan harga Rp500ribu dan terus meningkat sesuai dengan penawaran yang diberikan.

Baik Genia dan Wendy mengaku persaingan di industri ikan Cupang cukup besar. Mengingat sudah banyak pemain lama yang namanya sudah terkenal berkat kualitasnya. Namun, Genia dan Wendy optimis dengan cara mereka merawat ikan cupang yang breeding akan menghasilkan ikan dengan kualitas terbaik.

 

4 dari 5 halaman

Pakan ikan yang segar

Genia dan Wendy mengusahakan pakan ikan yang segar, seperti jentik dan kutu air, untuk menghasilkan kualitas ikan yang baik. Menurut mereka, pakan yang segar akan membantu ikan cupang bisa menghasilkan bubble nest yang sempurna serta warna yang lebih maksimal.

Terbukti dengan hasil yang mereka raih saat ini. Baru dua bulan melakoni bisnis ikan cupang nyatanya sudah bisa balik modal. Wendy sempat memutuskan untuk menahan beberapa ikan untuk tidak dijual karena dinilai masih terlalu kecil dan membutuhkan perawatan yang lebih baik untuk menghasilkan warna dan bubble nest yang baik.

Ke depannya, Genia dan Wendy berencana membuat konten YouTube sebagai sarana edukasi bagi masyarakat. Sekaligus menjadi trik marketing yang mereka gunakan untuk membesarkan nama Betta Fish Thousand Market.

5 dari 5 halaman

Simak video berikut ini

#Elevate Women