Fimela.com, Jakarta Meski vaksin COVID-19 telah tersedia, nyatanya hampir seluruh negara di dunia masih terus berjuang untuk keluar dari pandemi virus corona. Selain vaksin, deteksi virus corona terus melakukan untuk mengetahui penyebarannya di kalangan masyarakat.
Umumnya, masyarakat menggunakan rapid test atau swab test untuk mendeteksi adanya virus corona di dalam tubuhnya. Belakangan muncul inovasi baru dengan menggunakan nafas sebagai sampel deteksi virus corona.
Selain Indonesia, ternyata Dubai juga mulai menguji deteksi virus corona menggunakan napas. Dilansir dari Khaleej Times, deteksi virus corona lewat napas ini menjadi yang tercepat yang pernah dilakukan.
Mohammed Bin Rashid dari University of Medicine and Health Science sekaigus otoritas kesehatan Dubai menyebut pihaknya kini tengah melakukan uji coba klinis untuk tes COVID-19 melalui napas.
Dalam tahap uji klinis
Uji coba klinis ini akan membuktikan akurasi dari alat tes yang hasilnya bisa keluar kurang dari 60 detik. Uji coba ini dilakukan kepada 2.500 pasien di Pusat Kesehatan Nadd Al Hamar.
Setiap orang harus meniupkan napas melalui mulut pada alat yang terhubung dengan wadah penampung. Kemudian sebuah alat dengan teknologi tertentu akan menganalisis hasilnya.
Sudah dilakukan di Indonesia
Metode ini sudah dilakukan di Indonesia dengan kehadiran alat screening yang disebut GeNose C19. Alat ini merupakan garapan Universitas Gajah Mada dalam upaya deteksi virus corona. Cara kerja dari alat ini dinilai ringkas dan cepat dengan harga yang relatif murah.
Setelah melalui berbagai tes, Kementerian Kesehatan pun telah mengeluarkan izin edar GeNose C19 pada akhir tahun lalu. Kini, GeNose C19 digunakan sebagai alat deteksi virus corona di stasiun kereta antar kota.
Simak video berikut ini
#Elevate Women