Kisah Perjalanan Hidup Perempuan yang Sangat Sensitif dengan Kondisi Genetik Highly Sensitive Person

Annissa Wulan diperbarui 12 Mar 2021, 17:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Orang dan tempat memiliki pengaruh sangat besar bagi Sarah Lempa yang sangat sensitif. Ia bisa menangkap bau yang tidak bisa dideteksi orang lain dan ia tidak bisa mendengarkan musik yang terlalu keras.

Sarah merasakan hal-hal pada tingkat yang dalam. Sensasi fisik yang mengalir ke seluruh tubuhnya saat ia sedang dalam suasana hati yang baik adalah euforia.

Sebaliknya, dadanya akan terasa sangat berat ketika ia sedang merasa sedih dan situasi tegang membuat hatinya melompat-lompat. Sarah adalah orang yang sangat sensitif atau yang sering disebut HSP (Highly Sensitive Person), artinya ia memiliki sistem saraf tinggi yang memproses rangsangan eksternal jauh lebih dalam daripada yang dilakukan orang lain.

Hal ini tidak diklasifikasikan sebagai suatu kondisi, melainkan sifat kepribadian genetik yang terjadi pada 15 sampai 20% populasi. Baik itu tingkat kegembiraan yang memompa jantung atau tingkat stres, setiap rasa di dunia seperti memiliki kekuatan gempa bumi kecil, yang terasa luar biasa, indah, dan menantang.

Berkat penelitian yang dilakukan di tahun 90-an oleh seorang psikolog bernama Elaine Aron, orang-orang dengan HSP sedikit lebih memahami bahwa sifat terbut secara ilmiah dikenal sebagai sensitivitas pemrosesan sensorik yang normal. Ini sebenarnya ditemukan di lebih dari 100 spesies, dari kucing, kuda, bahkan lalat buah.

Sarah tidak mengetahui bahwa dirinya sangat sensitif sampai ia berusia awal 20-an, namun kepekaan membentuk persepsinya tentang dunia. Ia mendeteksi perubahan terkecil dalam ekosistemnya, baik fisik maupun emosional.

 

 

2 dari 3 halaman

Sarah terbiasa menganalisis hal-hal secara mendalam, berbeda dengan kebanyakan orang lainnya

Sarah Lempa lahir dengan kondisi genetik Highly Sensitive Person, orang yang bisa merasakan hal-hal secara mendalam, simak di sini perjalanan hidup Sarah.. (Photo by Freshh Connection on Unsplash)

Sarah terbiasa menulis jurnal dengan tulisan tangannya sendiri dengan pengembangan hal-hal, seperti seorang teman yang dirasanya tidak menyukainya dan banyak alasan mengapa orang tersebut bisa tidak menyukainya. Atau setiap nada suara tajam dari gurunya dan figur otoritas lainnya akan membuatnya gelisah memikirkan sesuatu yang mungkin akan membuat mereka kesal.

Sarah merenungkan secara mendalam tentang berlalunya tahun ajaran baru, liburan, meninjau kembali hubungannya, dan mengagumi bagaimana kehidupan telah berevolusi, semuanya ia alami pada usia 8 tahun. Banyak orang mengira seseorang dengan pemrosesan internal tingkat tinggi ini akan menjadi seorang introver, namun itu tidak selalu terjadi.

Elaine Aron menemukan bahwa sekitar 30% HSP sebenarnya adalah ekstrover dan Sarah yang berada dalam kategori itu sering mendapatkan pujian bahwa ia adalah manusia yang kuat. Tidak seperti banyak HSP lainnya, Sarah menyukai pesta yang gaduh dan musik yang diputar dengan volume penuh.

Sarah menghabiskan tahun-tahunnya di sekolah menengah dengan bersosialisasi. Namun, di balik layar, kecemasan yang tidak berdasar terus menghantuinya.

Bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran, ia khawatir akan dipecat setiap kali bosnya kurang ceria. Ia unggul dalam berbicara di depan umum di sekolah menengah, namun biasanya merasa seperti ia akan pingsan di saat-saat menjelang itu.

Jika suasana hati seseorang tidak bagus, Sarah mungkin sudah menganalisis 8 kemungkinan alasan mengapa hal itu bisa terjadi. Hubungannya, baik romantis maupun platonis sangat berarti baginya, sehingga ia meneteskan air mata hanya dengan memikirkannya saja.

3 dari 3 halaman

Sarah yang sangat sensitif biasa dianggap sebagai terapis oleh teman-temannya

Sarah Lempa lahir dengan kondisi genetik Highly Sensitive Person, orang yang bisa merasakan hal-hal secara mendalam, simak di sini perjalanan hidup Sarah. Credit: pexels.com/EnginA

Beberapa teman menyebutkan sebagai terapis dan Sarah sangat bangga dengan gelar itu. Ia memperhatikan bahwa orang-orang sering merasa cukup nyaman untuk menceritakan masalah pribadi mereka kepadanya hanya dalam waktu singkat.

Ini adalah pedang bermata dua. Persahabatan adalah komitmen serius bagi Sarah dan karena kepekaan dan harapan tingginya, ia sering merasa kecewa ketika upayanya tidak dibalas sama, seringkali ia sebenarnya ingin bisa tidak terlalu peduli.

Hubungan serius pertamanya di awal perguruan tinggi membuat dunia Sarah jungkir balik. Ia berjuang ketika keadaan memburuk, mempertanyakan apakah ada yang salah dengan dirinya karena beban respon emosionalnya.

Perpisahan adalah hal yang membuat Sarah bicara dengan seorang terapis dan tiba-tiba segalanya menjadi lebih masuk akal. Dengan kerja keras selama bertahun-tahun, Sarah belajar beradaptasi dan berkembang seperti sekarang.

Sebelum ia belajar bagaimana mengkomunikasikan kebutuhannya, kepekaan Sarah berperan dalam banyak argumen dan kesalahpahaman yang tidak perlu. Perbedaannya sekarang adalah ia telah menemukan kedamaian dengan kepekaannya, membiarkannya mengalir dengan bebas.

Sarah bisa bernapas sedikit lebih lega sekarang. Ia berusaha untuk mempraktikkan belas kasih diri, menjaga kebaikan untuk dirinya sendiri.

Perjalanannya panjang dan bergelombang. Semakin ia menjelajahi kedalaman tak terbatas dalam dirinya, semakin ia pikir kepekaan adalah kekuatan terbaik yang ia miliki.

#Elevate Women