Fimela.com, Jakarta Kita semua pernah punya pengalaman atau kisah tentang cinta. Kita pun bisa memaknai arti cinta berdasarkan semua cerita yang pernah kita miliki sendiri. Ada tawa, air mata, kebahagiaan, kesedihan, dan berbagai suka duka yang mewarnai cinta. Kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Share Your Stories Februari 2021: Seribu Kali Cinta ini menghadirkan sesuatu yang baru tentang cinta. Semoga ada inspirasi atau pelajaran berharga yang bisa dipetik dari tulisan ini.
***
Oleh: Ida Umy Rasyidah
Jatuh cinta adalah hak semua umat manusia. Tapi apakah rasa cinta yang aku miliki dapat diterima oleh dia, sangat disayangkan lebih dari lima tahun aku mencintainya, aku berusaha menjadi orang yang diinginkannya, tapi aku tidak mendapatkan rasa cintanya. Ketika aku mengungkapkan, yang kudapat adalah pengabaian.
Tak merasa cukup dengan usahaku, aku meminta bantuan Tuhan. Aku menjadi orang yang taat beribadah dan tak sekalipun aku melewatkan namanya dalam setiap doaku. Tak cukup sampai disitu, aku menjadi sosok yang baik bagi orang tuanya dan saudaranya. Semakin lamanya aku melakukannya, aku mengira hatinya luluh melihat seberapa keras aku mencoba membuatnya jatuh cinta, tapi ternyata tidak lagi-lagi pengabaian yang aku dapatkan.
Aku mulai lelah dalam perjuangan cinta ini sehingga membuatku frustasi, membuatku merasa tidak artinya, selalu bertanya, “Apakah aku terlalu jelek di matanya?” “Apakah kemampuanku terlalu kurang untuk bersanding dengannya?” dan pertanyan-pertanyaan lain yang membuatku insecure.
Memperbaiki Diri jadi Lebih Baik Lagi
Selama hampir sebulan lebih aku merasa terpuruk karena pikiran-pikiran itu, di samping itu rasa cintaku kepadanya perlahan berubah menjadi kebencian, hadir dalam diriku rasa ingin balas dendam. Balas dendam bukan dalam hal pertarungan, tapi akan kubuat dia menyesal karena telah mengabaikanku.
Perlahan-lahan aku mencoba bangkit, aku terus memperbaiki diri dalam wajah, relasi, dan kemampuan. Yang awalnya aku merasa dia tidak mau denganku karena wajah, akhirnya aku belajar menggunakan skincare untuk permasalahan wajahku dan aku melakukan diet untuk kesehatannku. Aku juga mengikuti berbagai pelatihan menulis dan magang di salah satu media lokal Kuningan sehingga kemampuan menulisku perlahan-lahan meningkat dan relasi yang kudapatkan juga banyak.
Selama tiga bulan aku melakukannya, aku berhasil menurunkan berat badan dan banyak yang memujiku lebih menarik dari sebelumnya. Setelah melakukannya, sudah tak terpikirkan lagi untuk balas dendam kepadanya, aku sudah nyaman menjadi diriku seperti ini. Aku sudah nyaman terbebas dari pikiran insecure-ku sehingga pemikiranku sekarang tidak lagi kepadanya, aku percaya lelaki yang tepat akan mempelakukan wanita dengan layaknya ratu.
Sekarang setelah aku mencapai tujuanku, ada beberapa lelaki yang mendakatiku, tapi tidak tahu kenapa aku belum bisa menerima siapa pun. Aku lebih memilih fokus terhadap mimpiku menjadi seorang reporter TV. Sekarang aku akan menyusun tugas akhir untuk kelulusanku, aku ingin fokus terlebih dahulu kepada masa depanku dan tak ingin patah hati itu datang kembali menyerangku.
#ElevateWomen