Cinta Sejati Itu Tepat Waktu, Jodoh Kadang Bisa Muncul saat Sedang Tak Mencari

Endah Wijayanti diperbarui 06 Mar 2021, 11:35 WIB

Fimela.com, Jakarta Kita semua pernah punya pengalaman atau kisah tentang cinta. Kita pun bisa memaknai arti cinta berdasarkan semua cerita yang pernah kita miliki sendiri. Ada tawa, air mata, kebahagiaan, kesedihan, dan berbagai suka duka yang mewarnai cinta. Kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Share Your Stories Februari 2021: Seribu Kali Cinta ini menghadirkan sesuatu yang baru tentang cinta. Semoga ada inspirasi atau pelajaran berharga yang bisa dipetik dari tulisan ini.

***

Oleh: Nurul Armylia

Ketika masih muda, aku sempat memiliki semacam cita-cita, untuk dapat menikah di umur 25 tahun. Pertimbanganku kala itu, usia tersebut cukup ideal, aku sudah lulus kuliah, sudah mempunyai pengalaman bekerja, dan rasanya tidak terlalu tua, cukup.

Jadi ketika ada yang mengajakku untuk menapaki hubungan ke jenjang yang lebih serius saat aku masih berumur 21 tahun, aku memilih untuk menolak. Sekalipun ia mencoba mengerti dan tidak berkeberatan untuk menunggu selama sekitar 5 tahun, namun aku tidak ingin menjadi penghalang bagi jodoh seseorang. Aku bahkan mengikhlaskan jika memang kemudian ia menemukan wanita lain dalam jeda waktu tersebut. Aku hanya menyampaikan padanya bahwa jika memang kami berjodoh, kelak kami pasti akan bersama entah bagaimana caranya.

Ketika usiaku menginjak 25 tahun, aku malah melajang. Putus dari pacar yang kesekian sempat membuatku lelah untuk menjalani hubungan, dan terpikir untuk langsung menikah saja jika bertemu dengan seseorang yang kira-kira cocok. Aku bahkan sempat dengan agresif mendekati beberapa orang lelaki hanya karena berharap dapat mewujudkan keinginanku untuk menikah di usia tersebut. Hahaha, kalau di ingat-ingat sekarang, rasanya lucu. 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Mencari Jodoh

Ilustrasi/copyright shutterstock/interstid

Seiring berjalannya waktu, pada akhirnya aku belajar bahwa jodoh tidak dapat dipaksakan. Tidak dapat dipercepat atau diperlambat, bahkan tidak mungkin tertukar. Seperti kata orang tua zaman dahulu, bahwa jodoh, mati, dan rejeki, sudah diatur oleh Allah. Ia akan sampai pada yang berhak, juga indah pada waktunya.

Setelah itu aku memutuskan untuk menjalani saja hidupku tanpa terlalu memikirkan keinginan untuk menikah. Aku fokus bekerja, menikmati masa lajang, dan berusaha untuk membahagiakan orang tua dengan sebisa mungkin mengikuti harapan dan keinginan mereka padaku sebagai anak sulung dalam keluarga.

Lalu orang yang tepat datang begitu saja. Di usiaku yang sudah jalan 26, aku dilamar oleh seseorang dari masa lalu, yang hadir kembali. Bukan, bukan lelaki yang kusebutkan pada awal cerita ini, namun mantan pacar saat kami masih sama-sama duduk di bangku kuliah. Yang sudah 5 tahun tidak berjumpa, namun ada saja cara Tuhan untuk mempertemukan.

 

3 dari 3 halaman

Menikah

ilustrasi./Photo by Emma Bauso from Pexels

Benar kata orang, jika pada akhirnya bertemu dengan Mr. Right, jalannya akan terasa mudah dan lancar. Setelah sepakat untuk kembali bersama di bulan Januari  tahun 2015, kami melangsungkan akad dan resmi menikah di bulan Mei tahun yang sama, tepat seminggu setelah hari raya Idulfitri tiba.

Pada adik lelakiku yang hingga kini masih berstatus lajang, aku berpesan bahwa menikah itu bukan perlombaan. Maklum, di usianya yang menginjak 29 tahun di tahun ini, ia sering dicecar pertanyaan kapan menikah ketika bertemu dengan sanak-saudara atau saat menghadiri acara-acara keluarga.

Kusampaikan padanya, menikah bukan masalah siapa yang paling cepat, namun apakah kita telah siap secara lahir dan batin, terutama untuk tidak lagi memikirkan diri sendiri nantinya. Bukan masalah sudah ingin menikah, atau teman-teman di kisaran usia sama malah sudah pada memiliki momongan, namun apakah waktunya telah tepat menurut Allah? Percayalah, Allah adalah sebaik-baik Perencana.

Rencana-Nya adalah skenario terbaik yang dapat terjadi. Jadi yang perlu kita lakukan hanya berusaha yang terbaik, berdoa, kemudian berserah pada-Nya. Tidak perlu khawatir tentang hari esok, Allah telah ada di sana lebih dulu.

Kini, setelah 5 tahun menikah, kami telah dikaruniai anak pertama yang cantik dan pintar. Insya Allah, di bulan Mei nanti anggota keluarga kecil kami akan bertambah. Mohon doanya agar semua sehat dan dilapangkan jalannya hingga tiba waktunya bagi kami bersua di dunia.

#ElevateWomen