Fimela.com, Jakarta Salah satu cara perempuan menunjukkan eksistensinya adalah dengan bekerja. Bekerja memiliki kekuatan tersendiri dalam hidup perempuan yang menjalani, bukan hanya untuk memberdayakan diri tapi juga untuk menyetarakan level dengan lawan jenisnya.
Meskipun sudah menjadi bagian hidup banyak perempuan, tapi bekerja selalu menjadi topik yang diperdebatkan. Belum lagi kenyatakaan bahwa pekerjaan bisa membawa stres tersendiri. Tidak banyak yang menyadari bahwa saat menjalani pekerjaan ternyata para perempuan lebih rentan stres dibanding rekan kerjanya yang pria.
Perempuan lebih rentan stres saat bekerja
Sebuah studi yang dilakukan oleh Glamour yang bekerja sama dengan situs kesehatan dan kebugaran Thrive Global dan surveyMonkey menemukan bahwa 58% perempuan memiliki tingkat stres lebih tinggi di tempat kerja dibanding pria. Bukan karena perempuan tak mampu menjalani pekerjaannya dengan baik, namun karena banyaknya ekspektasi yang dibebankan pada perempuan dan perlakuan yang membedakan mereka dengan rekan kerjanya yang laki-laki.
Psikolog Patricia Thompson mengatakan bahwa para perempuan kemungkinan merasa lebih stres karena mereka memiliki tanggung jawab yang lebih besar yang harus mereka tangani, seperti memiliki anak atau keluarga. Mereka juga memiliki pekerjaan lebih banyak yang dibebankan pada mereka dibandingkan pekerjaan yang dilakukan para pria, baik di tempat kerja maupun di rumah.
Ekspektasi berlebihan selalu dilabelkan pada perempuan, belum lagi diskriminasi atau seksisme yang berlangsung di tempat kerja. Semua itu dapat menimbulkan stres yang tidak sedikit pada perempuan.
Itulah mengapa kesetaraan gender masih tetap perlu digalakkan dan diupayakan oleh perempuan. Jangan sampai stres saat menjalani pekerjaan menjadikan perempuan tak bisa berkembang.
#ElevateWoman with Fimela