Menko Luhut Binsar Resmikan 2 TPST3R di Pasuruan untuk Mengurangi sampah Plastik Laut pada 2025

Anisha Saktian Putri diperbarui 26 Feb 2021, 17:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan meresmikan dua fasilitas TPST3R (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Reduce-Reuse-Recycle) di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Kedua TPST3R ini dibangun sebagai kerja sama antara pemerintah daerah Pasuruan dan Project STOP, di mana Nestlé, mitra strategis Project STOP, menjadi mitra utama dan penyandang dana utama kemitraan kota Project STOP di Pasuruan. Selain itu, Borealis, pemerintah Norwegia, Nova Chemicals, Borouge dan Siegwerk juga turut mendanai Project STOP di Pasuruan.

Luhut Binsar mengatakan pemerintah berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyelesaikan masalah sampah dan mencapai target mengurangi 70 persen kebocoran sampah plastik ke laut pada 2025.

"Plastik bisa mencari ke laut, nantinya akan dimakan ikan, ikan tersebut akan dimakan ibu hamil yang berdampak pada perkembangan anak. Maka pemerintah terus berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam menyelesaikan masalah sampah," ujar Luhut dalam acara virtual bersama Nestle, Jumat (26/2/21).

Luhut menyampaikan jika TPST3R ini akan mengelola pengumpulan dan pemilahan sampah serta proses daur ulang sampah di kecamatan Lekok dan Nguling, dengan kapasitas sampai 32 ton per hari.

"Kedua fasilitas ini akan mengumpulkan semua sampah termasuk 1.500 ton sampah plastik pada saat beroperasi penuh pada 2022. Jadi pengelolaan sampah dari hulu ke hili, dari rumah masih-masih dulu untuk mengelola sampah. Salah satu solusinya dengan memilih sampah organik dan non organik. Dari sini akan mengurangi volume sampah yang masuk ke TPS dan kebocoran plastik ke laut," tambah Luhut.

2 dari 2 halaman

Project STOP di Pasuruan

2 TPST3R di Pasuruan untuk Mengurangi sampah Plastik Laut pada 2025/dok.

Bupati Pasuruan H. M. Irsyad Yusuf mengatakan di Pasuruan, bekerja sama dengan masyarakat setempat, Project STOP sejauh ini berhasil membangun sistem pengelolaan dan pengumpulan sampah, termasuk program edukasi masyarakat tentang pemilahan sampah dari rumah dan pembentukan badan usaha desa yang melayani lebih dari 42.000 warga.

Lebih dari dua hektar lahan telah dialokasikan oleh Kabupaten Pasuruan untuk pembangunan TPST3R. “Kami sangat senang dengan selesainya pembangunan kedua TPST3R dan ini menunjukkan bahwa kerjasama multi-pihak untuk pengelolaan sampah berjalan dengan baik," jelas Bupati Irsyad Yusuf.

Bupati Irsyad juga berharap TPST3R baru ini dapat membantu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Kedua TPST3R dilengkapi dengan sistim pemilahan dan pemprosesan sampah, alat pengelola residu, dan berbagai fasilitas pendukung untuk memproses, dan mendaur ulang sampah, baik sampah organik maupun anorganik, yang dikumpulkan dari rumah-rumah dan tempat usaha.

Di TPST3R yang baru, sampah anorganik akan dipilah, didaur ulang dan dikirim ke industri daur ulang, sementara sampah organik diproses menjadi kompos untuk digunakan bagi pertanian.

Direktur Program Project STOP Mike Webster mengatakan jika Project STOP berfokus pada pengelolaan sampah dan peningkatan manfaat sosial seperti kesehatan, perikanan, lapangan kerja,dan pariwisata.

"Kali ini, kami telah membangun sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan, lebih sirkular, dapat dikembangkan, dan dengan biaya lebih ekonomis di kecamatan Lekok dan Nguling, yang terletak di garis pantai dan memiliki tingkat pengumpulan sampah di bawah 1 persen," tutupnya.

#elevate women