Fimela.com, Jakarta D-dimer sedang ramai diperbincangan sejak artis Ashanty dinyatakan dalam kondisi kritis setelah positif terinfeksi COVID-19. Namun, tahukah kamu apa itu sebenarnya kondisi D-dimer?
D-dimer berkaitan dengan pembekuan darah, di mana fragmen protein muncul saat bekuan darah larut dalam tubuh. Pemeriksaan D-dimer dilakukan pada pasien dengan kriteria tertentu, salah satunya adalah saat saturasi oksigen turun tiba-tiba, yang biasa dialami oleh pasien COVID-19.
Sedangkan dalam kondisi normal, tubuh memiliki mekanisme untuk melakukan pembekuan dan pengenceran darah. Orang-orang yang terinfeksi COVID-19 bisa mengalami pembekuan atau penggumpalan darah, yang dipicu oleh reaksi imunitas.
What's On Fimela
powered by
D-dimer bukan nama penyakit, namun parameter untuk mengukur
Jika D-dimer tinggi, bisa menyumbat pembuluh darah dari jantung ke paru-paru, yang berisiko kematian. Jangan sembarangan, pengenceran darah untuk mengatasi D-dimer yang tinggi tidak boleh dilakukan sembarangan.
Pengenceran darah membutuhkan obat antikoagulan atau pencegah penggumpalan yang disuntikan. Dari sini, kita mengetahui bahwa D-dimer sebenarnya bukan penyakit, namun parameter yang diukur jika dokter menemukan adanya aktivitas pembekuan darah yang tidak biasa.
Saksikan video menarik setelah ini
#Elevate Women