Fimela.com, Jakarta Berlebihankah jika kita menginginkan pasangan yang bisa sekaligus menjadi sahabat? Meski tak semua kisah cinta memberikan kesan manis dan memuaskan, tapi akan lebih baik jika bisa menemukan seseorang yang bukan hanya mampu menghadirkan cinta tapi juga ketenangan bagai teman.
Itu juga yang diinginkan seorang perempuan, sebut saja Rasti, ketika mengungkapkan keinginannya menemukan pasangan.
Baginya, lebih mudah menemukan pria yang bisa menimbulkan debaran di dada dan jatuh cinta saat pandangan pertama ketimbang pasangan yang bisa menerima setulus jiwa dengan segala kekurangan yang ada. Cinta bisa muncul pada siapa saja, pada teman, pada orang yang baru kita kenal, atau seseorang dari aplikasi kencan.
What's On Fimela
powered by
Cinta yang bagai persahabatan
Jika cinta hanya soal menyukai seseorang karena memiliki kelebihan, maka biarkanlah cinta itu tumbuh. Namun lebih dari itu, ia ingin seseorang yang bisa jujur. Tetap bertahan saat ia mengalami kenaikan berat badan, bertahan ketika ia tampil tanpa makeup, bertahan ketika melihatnya menangis sesenggukan dengan ingus yang keluar dan bertahan ketika mengetahui keluarganya memiliki cela.
Cinta yang bukan hanya menyukai saat cantik, tapi juga saat jelek. Pasangan yang tertarik bukan hanya karena tubuhnya molek, tapi pasangan yang tertarik mengenali lewat hati dan kepribadian. Dengan kata lain, cinta yang tidak dangkal. Karena dengan begitu, ia juga bisa berusaha bertahan, mencintai secara mendalam.
Ia menginginkan pasangan yang bisa diajak tertawa bersama, menangis bersama, atau saling mendorong maju untuk keberhasilan bersama, kemudian bisa merayakan keindahan itu bersama. Seseorang yang ingin jatuh cinta pada sosok yang penuh kekurangan ini, dan akan tetap mencintai bagai sahabat yang menerima apa adanya.
#ElevateWoman with Fimela