Fimela.com, Jakarta Menyusui merupakan aktivitas normal yang dilakukan setiap ibu untuk bayinya. Namun, hal ini juga merupakan proses yang perlu dipelajari oleh setiap ibu, apalagi jika menyusui bayi untuk pertama kalinya.
Meski terlihat mudah, menyusui bayi menjadi hal yang sulit dilakukan bagi ibu pada awal kelahirannya. Karena itu, sangat penting untuk setiap orangtua memahami dan memiliki cukup informasi untuk menyusui bayi yang baru dilahirkan.
Dikutip dari Motherly, berikut ini panduan menyusui bayi baru lahir, terutama pada minggu pertama usai melahirkan.
1. Menyusui pada hari ke-1 dan ke-3
Untuk hari pertama setelah kelahiran, jadwal menyusu bayi memang kerap tidak terjadwal. Oleh karena itu, ibu bisa membawa bayi untuk selalu di dekatnya
Hal pertama yang harus dilakukan adalah sesi skin to skin. Di sini tujuannya agar si bayi mengetahui di mana letak payudara yang menjadi sumber makanannya.
Tanda si kecil mulai ingin menyusu, adalah dengan anggukan kepala, mengisap kepalan tangan, dan mengecap mulut kecilnya.
Pada awal menyusui, payudara akan mengeluarkan sejenis cairan yang disebut kolostrum. Meskipun jumlahnya sedikit, kolostrum ini tetap kaya akan vitamin, protein, antibodi, dan agen antivirus untuk si kecil. Kolostrum juga menjadi inokulasi pada si kecil dan bertindak sebagai laksatif untuk membantu buah hati membersihkan kotoran pertama kalinya atau yang disebut meconium.
Di masa menyusui ini, ibu juga akan melihat penurunan berat badan pada bayi. Namun, tak perlu khawatir. Sebab, memang umumnya bayi yang disusui akan mengalami penurunan sedikit berat badan dalam tiga hari pertama kehidupan sekitar 5 hingga 7 persen yang berada dalam kisaran normal.
Selain itu, saat. pertama kali menyusui bayi pun payudara juga cenderung mengeluarkan sedikit ASI. Kendati demikian, ibu tak perlu menambahkan susu formula atau sufor untuk menambah susu bayi. Perlu diketahui, ASI cukup untuk memberikan makanan pada bayi yang perutnya masih kecil. Seiring waktunya, suplai ASI pun akan terus bertambah ketika si kecil mulai sering menyusu.
2. Menyusui pada hari ke-3 hingga ke-5
Pada hari ketiga hingga kelima pasca melahirkan, ibu akan merasakan ASI yang mulai keluar lebih banyak bahkan berlimpah. Untuk mengatasi masalah ini, ibu perlu memastikan si kecil mengisap payudara lebih dalam.
Jika payudara begitu penuh sehingga membuat puting menjadi rata, maka bayi akan mengalami kesulitan untuk menyusu. Nah, dalam hal ini Anda bisa membantu mengeluarkannya atau mencoba pijatan yang disebut reverse pressure softening.
Teknik ini dilakukan guna membuat puting menjadi lebih lentur, sehingga akan memudahkan si kecil untuk mengisapnya. Sementara, untuk membuat aliran ASI semakin lancar, Anda bisa melakukan pijatan secara lembut.
Setelah bayi menyusu, ibu juga akan mendapati kotoran bayi yang berubah berwarna coklat hingga kekuningan. Bayi pun juga akan semakin sering buang air kecil.
3. Menyusui pada hari ke-5 sampai ke-7
Setelah mencapai hari ke 5 dan ke 7, ibu mulai dapat merasakan pola kebiasaan bayi menyusu. Sebab, semakin lama bayi akan sangat sering menyusu, biasanya sekitar 10 kali dalam 24 jam. Beberapa waktu mungkin ada jeda yang sedikit lebih panjang. Tetapi sebagian besar bayi, akan menyusu setiap sekitar dua jam.
Selain itu, pada minggu pertama menyusui, ibu akan mengetahui isyarat bayi saat merasa lapar. Biasanya mereka akan memberi tanda dengan menganggukan kepala dan mengisap kepalan tangannya.
Beberapa bayi akan tampak memiliki jadwal makan yang tidak menentu, ada yang menyusu setiap jam selama beberapa jam, dan kemudian tidur terlelap setelah menyusu. Namun, ibu tak perlu khawatir, sebab kondisi tersebut normal untuk bayi.
Tak hanya itu, di minggu pertama ini, bayi Anda biasanya akan mengganti popoknya 3 hingga 5 kali dalam sehari. Kotorannya harus berukuran setidaknya seperempat dari popok, berwarna kuning, dan terkadang teksturnya menyerupai biji-bijian.
Meski berat bayi akan turun saat masa-masa pertama ia menyusu, umumnya berat badannya akan kembali normal dalam waktu dua minggu. Jika si kecil tidak mengalami kenaikan berat badan atau justru mengalami penurunan, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Penulis: Hilda