Menurut Pakar, Berikut 6 Perbedaan Antara Cinta dan Nafsu

Anisha Saktian Putri diperbarui 15 Mar 2021, 17:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Pada tahun 1990-an, tim peneliti yang dipimpin oleh antropolog biologi Helen Fisher meneliti ilmu di balik nafsu dan cinta. Dan membagi cinta romantis menjadi tiga kategori berbeda: nafsu, ketertarikan dan keterikatan, masing-masing terkait dengan kimia otak mereka sendiri.

Mereka menemukan bahwa nafsu, yang dipicu oleh kerinduan akan kepuasan seksual, melepaskan hormon seperti testosteron dan estrogen yang meningkatkan libido seseorang.

Daya tarik menggambarkan kegilaan yang melampaui seks, misalnya; tidak dapat berhenti memikirkan seseorang, mendapati diri sedang melamun untuk mengenal seseorang dan menghabiskan waktu bersama mereka, dll. Saat itulah neurotransmiter seperti dopamin dan norepinefrin dilepaskan, yang mana dapat menyebabkan perasaan gembira, kehilangan nafsu makan dan penurunan kebutuhan untuk tidur.

Kategori ketiga adalah kemelekatan atau "cinta pendamping".  Jika dibandingkan dengan nafsu dan ketertarikan, kemelekatan cenderung lebih aman, membumi dan tahan lama.  Ini melepaskan hormon pengikat seperti oksitosin dan vasopresin.

Selain kimiawi otak, bagaimana bisa tahu apakah sensasi yang rasakan lebih dengan cinta, atau dengan nafsu? Melansir huffpost berikut ini perbedaan antara cinta dan nafsu menurut para pakar.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

1. Nafsu adalah tentang hubungan fisik.  Cinta adalah tentang hubungan emosional.

ilustrasi pasangan/copyright Shutterstock

Dr. Judith Orloff, psikiater dan penulis The Empath’s Survival Guide mengatakan nafsu terasa seperti sangat ingin berhubungan seks dengan seseorang.  Cinta terasa seperti ingin berhubungan seks dengan seseorang dan dekat secara emosional dengannya.  

Cinta berarti ingin menghabiskan waktu dengan pasangan dan mendengarkan kebutuhan dan emosinya untuk merasa terhubung.  Nafsu berarti lebih tertarik untuk berhubungan seks daripada melakukan percakapan intim.

2. Nafsu itu impulsif.  Cinta membutuhkan waktu

Janet Brito, psikolog dan terapis seks di Pusat Kesehatan Seksual dan Reproduksi menyampaikan cinta berakar pada kepuasan yang tertunda, sementara nafsu berakar pada kesenangan instan.  Nafsu terasa seperti berlari, cinta terasa seperti maraton.  Cinta berarti penerimaan;  nafsu berarti kesenangan.

3. Nafsu menelusuri permukaan.  Cinta semakin dalam

Ryan Howes, psikolog klinis mengatakan nafsu adalah keadaan pikiran yang berfokus pada bagian tubuh, rayuan, kekuatan, fantasi, dan kegembiraan.  Cinta itu berisiko dan menakutkan pada tingkat emosional.

Menjadi sangat nyata dan rentan terhadap mereka, mempercayai dengan ketakutan dan harapan, berbagi cerita tentang rasa malu dan bangga, harapan dan kekecewaan, dan benar-benar membuat diri dikenal.  Cinta membuat lengah dan memberi pasangan akses ke area yang bahkan tidak ingin dikunjungi olehmu.

3 dari 3 halaman

4. Nafsu itu pendek dan tiba-tiba.  Cinta itu lambat dan mantap

ilustrasi pasangan cinta/Photo by Happy Together from Shutterstock

Iris Krasnow, penulis Sex After: Women Share How Intimacy Changes As Life Changes mengatakan cinta berarti bertahan untuk perjalanan jarak jauh.  Ketika nafsu adalah pendorong utama, pasangan benar-benar bisa keluar masuk dalam satu malam.  Cinta berakar pada komitmen dan daya tahan yang dalam.  

Nafsu berakar pada kerinduan pada pinggang dan sering kali menghasilkan hubungan yang tidak memuaskan.  Cinta adalah lampu pilot yang menenangkan, jika diberi dijalani dengan benar, dapat memberi bahan bakar pada pasangan seumur hidup.  Nafsu dapat menyebabkan api unggun seks, tapi seks tanpa hubungan nyata dengan cepat berubah menjadi abu. 

5. Cinta meningkat seiring waktu.  Nafsu berkurang seiring waktu

Shannon Chavez, psikolog dan terapis seks mengatakan, cinta berakar pada kemelekatan dan ikatan yang tumbuh seiring waktu.  Nafsu berakar pada keinginan yang kuat dan memudar seiring waktu.  Nafsu terasa seperti rollercoaster emosi yang didorong oleh kekuatan biologi dan didorong oleh keinginan untuk kesenangan dan koneksi.  Cinta terasa seperti keinginan dan kebutuhan akan keterikatan dengan faktor biologis, sosiokultural, dan psikologis yang menentukan perkembangannya. 

6. Nafsu adalah tentang mu.  Cinta itu tentang kami

Ketika menginginkan seseorang, harus memilikinya. Membutuhkan tubuh atau kehadiran mereka dalam hidupmu seolah-olah hidupmu bergantung padanya.  Tapi cinta tidak posesif, dirimu pasti menginginkan seseorang yang cintai dalam hidup, tetapi jika kehidupan terbaik mereka ditemukan terpisah dari mu maka itu tidak masalah.  Ketika menemukan bahwa kesejahteraan pasangan adalah prioritas yang lebih tinggi daripada keinginanmu, berartidirimu benar-benar sedang jatuh cinta.

#elevate women