Fimela.com, Jakarta Banyak orang merasa terganggu jika melihat pasangan bahagia bermesraan di tempat umum atau di media sosial. Jika pasangan bermesraan di media sosial biasanya mereka memasang foto selfie dan foto romantis lainnya. Status hubungan mereka biasanya menjadi pembicaraan publik.
Namun, pasangan seperti itu biasanya menyimpan banyak rahasia yang orang lain tidak tahu. Semua pasangan pasti memiliki fase bertengkar dan mereka akan kembali akur lagi. Foto mereka di media sosial tidak seindah kehidupan asli dari hubungan mereka. Pasangan bahagia mengumbar kemesraan hanya untuk membuat orang lain merasa iri atau mengatakan ke publik bahwa mereka baik-baik saja.
Ada beberapa pasangan yang tidak suka mengumbar kemesraan di publik. Mereka menyimpan kisah cinta mereka hanya untuk pribadi saja. Mereka jarang terlihat foto bersama padahal mereka adalah pasangan. Menurut inc.com, ini adalah 8 alasan mengapa pasangan bahagia tidak mengumbar kemesraan.
Mereka tidak perlu meyakinkan orang lain tentang hubungan mereka Biasanya seorang yang mengumbar foto atau video mesra di media sosial ingin mendapatkan pengakuan dari orang lain. Berbeda dengan pasangan yang tidak mengumbar hubungan ke publik. Mereka tidak perlu meyakinkan orang lain untuk merasa bahagia dengan pasangan mereka.
What's On Fimela
powered by
Orang yang lebih sering memposting lebih cenderung menjadi narsistik.
Sebuah survei terhadap 800 pria berusia 18 hingga 40 tahun menemukan bahwa memprediksi jumlah selfie yang diposting menunjukkan seberapa narsisme seseorang. Objektivitas diri memprediksi foto-foto yang diedit dari diri sendiri yang diposting di jaringan media sosial. Studi lain menemukan bahwa memposting, menandai, dan mengomentari di Facebook sering dikaitkan dengan narsisme baik pada pria maupun wanita. Singkatnya, semakin sering kamu memposting atau terlibat di media sosial, semakin besar kemungkinan kamu menjadi narsistik.
Saat kamu bahagia, kamu tidak akan terganggu oleh media sosial. Tentu. Akan ada banyak waktu di mana kamu akan membagikan status atau beberapa foto bersama orang penting di sekitar. Pasangan yang bahagia, bagaimanapun, sibuk menikmati kebersamaan satu sama lain saat ini. Artinya, mereka tidak akan berhenti menikmati kebersamaan satu sama lain hanya untuk memposting status atau mengambil foto selfie. Pasangan yang mengumbar kemesraan di media sosial cenderung insecure terhadap pasangan lain Setelah mensurvei lebih dari 100 pasangan, peneliti dari Northwestern University menemukan mereka yang lebih sering memposting di media sosial tentang pasangan mereka sebenarnya merasa tidak aman dalam hubungan mereka.
Pasangan akan lebih baik jika mereka menyimpan argumen secara offline
Pernahkah kamu berada di hadapan pasangan yang bertengkar? Sedikit canggung. Sekarang bayangkan pertarungan yang dimainkan untuk dilihat seluruh dunia di Facebook, Twitter, Instagram, atau YouTube?
Alih-alih merekam dan mengunggah video berisi amarah dan sumpah serapah, misalnya, pertengkaran harus didiskusikan secara pribadi di antara pasangan. Tidak perlu beradu quotes yang menyinggung satu sama lain ke semua teman, keluarga, rekan kerja, atau bahkan klien.
Penulis : Adonia Bernike Anaya (Nia)
#Elevate women