Fimela.com, Jakarta Kita semua pernah punya pengalaman atau kisah tentang cinta. Kita pun bisa memaknai arti cinta berdasarkan semua cerita yang pernah kita miliki sendiri. Ada tawa, air mata, kebahagiaan, kesedihan, dan berbagai suka duka yang mewarnai cinta. Kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Share Your Stories Februari 2021: Seribu Kali Cinta ini menghadirkan sesuatu yang baru tentang cinta. Semoga ada inspirasi atau pelajaran berharga yang bisa dipetik dari tulisan ini.
***
Oleh: Winda Amelya
Kisah cintaku yang indah kudapat dari pekerjaanku sehari-hari sebagai petugas pelayanan pengaduan pekerja migran Indonesia. Tugasku adalah menerima pengaduan dan memprosesnya sesuai arahan pimpinan terkait permasalahan yang diadukan oleh pekerja yang bersangkutan, keluarga maupun kuasa hukumnya.
Banyak hal yang menggetarkan hati dalam menjalani pekerjaan tersebut setiap harinya. Melihat keluarga pekerja migran misalnya, yang jauh-jauh datang dari desa ke Jakarta untuk mengadukan permasalahan anaknya yang tidak ada kabar selama bekerja, atau pengaduan lain dari mereka yang gajinya tidak dibayar oleh pengguna jasa, mereka yang sakit atau meninggal dunia karena kecelakaan kerja, dan masih banyak lainnya.
Ketika saya menatap mata dan mendengar lirih suara mereka saat mengadukan suatu permasalahan, saya ikut merasakan kekhawatiran, kesedihan, kekecewaan dan sekaligus harapan yang mereka sandarkan agar permasalahan mereka dapat terselesaikan. Di sanalah rasa cinta kasih saya terhadap sesama semakin bertumbuh.
Ada Kebahagiaan Tersendiri
Sekalipun saya hanya bertugas sebagai pekerja honorer yang tentunya memiliki keterbatasan dalam banyak hal, saya bersyukur bisa menjadi bagian dari tugas pelayanan pengaduan ini sejak tahun 2011 hingga saat ini. Saya banyak belajar banyak hal di sana. Belajar untuk mendengarkan orang lain, belajar bersabar karena tak jarang pengadu menanyakan perkembangan penanganan pengaduan mereka di hari libur saya atau bahkan pada malam hari karena perbedaan waktu antar negara. Belajar bersyukur karena sebagai manusia biasa yang juga memiliki masalah pribadi, saya mendapat pekerjaan di mana saya boleh menjadi berkat untuk membantu mereka yang mengalami permasalahan atau kesukaran.
Momen cinta kasih yang tak kalah indahnya adalah ketika saya menerima sms atau whatsapp, "Terima kasih, Bu, anak saya sudah pulang ke Indonesia." Kalimat itu indah bukan karena ucapan terima kasihnya, karena kami bekerja bukan untuk mengejar ucapan terima kasih. Kalimat itu indah karena saya ikut merasakan sukacita yang luar biasa yang tertular dari kebahagiaan mereka.
#ElevateWomen