Fimela.com, Jakarta Sejak awal tahun 2020, pemerintah Indonesia mengajak masyarakat untuk menggunakan produk lokal melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Dengan adanya program ini, masyarakat seyogyanya memanfaatkan produk lokal untuk kebutuhan dan keinginan mengingat kualitasnya yang patut dibanggakan.
Menghadirkan narasumber, Gitta Amelia selaku Co-Founder Secondate Beauty, Giorrando Grissandy selaku CEO Garis Temu dan Putri Caya seorang Beauty and Lifestyle Influencer.
Menilik lebih dekat tentang produk lokal, kosmetik atau produk kecantikan merupakan salah satu industri yang tumbuh dengan sangat pesat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Meski terus digempur dengan berbagai brand dan produk internasional, tapi dalam beberapa tahun terakhir, berbagai produk lokal ternyata mampu menunjukkan perkembangan yang menjanjikan melalui kualitas yang bersaing.
Pandemi di tahun 2020 telah membawa perubahan gaya hidup masyarakat, termasuk dalam hal perawatan kulit dan kecantikan dimana masyarakat mulai berinvestasi pada kedua produk tersebut.
“Melihat trend ini dan peluang pertumbuhan produk lokal, khususnya produk kecantikan, melalui episode kali ini dengan tema ‘Pikat Hati Masyarakat dengan Produk Lokal', ShopeePay Talk bertujuan membahas lebih dalam bagaimana brand dan produk lokal dapat memenangkan hati masyarakat Indonesia dan strategi apa saja yang perlu dilakukan.” ungkap Eka Nilam selaku Head of Strategic Merchant Acquisition Shopeepay di acara pembukaan.
Eka menilai banyak produk lokal yang mulai bersaing di kancah internasional dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau. Salah satu produk lokal yang bersinar pada awal tahun 2020 lalu adalah Secondate. Secondate Beauty adalah brand produk kecantikan hasil kerjasama beauty influencer, Titan Tyra dan Gitta Amelia. Awal mula brand Secondate terbentuk, berangkat kegelisahan Gitta mengenai lip tint yang ia gunakan tidak bisa bertahan lama dan malah membuat bibirnya kering.
“Akhirnya kami berdua berpikir untuk membuat produk liptint yang dapat menambah kesan melembabkan dan tahan lama. Selama 2 tahun kami berkutit dengan formula liptint yang cocok dan menambahkan vitamin E. Kami juga memikirkan bagaimana strategi marketing, packaging dan distribusi produk.” jelas Gitta yang berhasil menghadirkan produk Milky Gel Lip Tint di tahun pertama.
Baginya penting untuk memberikan pesan kepada konsumen dengan kampanye produk, “Kami ingin mendukung girl empowerment. Bahwa semua perempuan cantik dengan cerita mereka yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, kami punya tagline ‘your story your beauty’. Selain kampanye kami yang membuat kami berbeda, kami juga menjaga kualitas produk kami dengan terus berinovasi dan mendukung brand lokal lainnya.” ungkap Gitta yang berhasil menjual produk secara daring dalam waktu 7 menit.
Mengembangkan Brand Lokal
Selain Gitta, hadir pula Giorrando yang merupakan CEO Garis Temu, kreatif brand agensi yang turut mengembangkan brand lokal. Menurutnya upaya dari pemerintah untuk mendukung brand lokal sangat disambut baik oleh masyarakat, hal ini dibuktikan dengan banyaknya produk lokal yang berkembang.
“Ada 3 hal yang perlu diperhatikan sebelum mengembangkan brand lokal yaitu know your product, know your customer dan know how to communicate. Jadi seorang tidak bisa meniru gaya promosi perusahaan lain, kalau tidak tahu kelebihan produk mereka. Sementara itu, untuk strategi brand campaign yang baik membutuhkan skill untuk mengetahui tren dengan cepat, membuat produk yang menjawab keresahan masyarakat, dan memiliki keunikan” jelas Gior.
Putri Caya sebagai beauty influencer dan juga pengguna produk lokal mengaku bangga dengan inovasi yang ditawarkan. “Sekarang kalau aku liat produk lokal sudah banyak berkembang. Kita nggak bisa bohong, visualisasi produk menjadi hal yang penting. Brand lokal harus membawa keunikan tersendiri agar mereka dikenal terlepas dari bagaimana produk dipasarkan.” jelas Putri yang akrab disapa dengan Puch.
Penulis : Adonia Bernike Anaya (Nia)
#elevate women