Fimela.com, Jakarta Vaksin Nusantara yang diinisiasi oleh Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto berhasil masuk uji klinis fase kedua. Terawan menegaskan bahwa uji klinis dilakukan secara terbuka sebagai sebuah revolusi vaksin, di mana Vaksin Nusantara dibuat untuk individual.
Dengan keberhasilan uji klinis di fase 1, Terawan juga berharap bahwa Vaksin Nusantara nantinya akan bisa diproduksi secara massal. Terutama nanti jika Vaksin Nusantara tersebut telah lolos uji klinis di semua tahap dan mendapatkan izin dari BPOM, serta MUI.
Tak tanggung-tanggung, Terawan menargetkan Vaksin Nusantara bisa diproduksi hingga 10 juta dosis setiap bulannya. Menurut Terawan, Indonesia harus mampu memproduksi vaksin COVID-19 sendiri.
Vaksin Nusantara diuji klinis di RS Kariadi Semarang
Berdasarkan keterangan Terawan, Vaksin Nusantara lolos uji klinis fase 1 dengan hasil yang baik. Pengembangan dan uji klinis vaksin ini merupakan kerjasama antara PT Rama Emerald Multi Sukses, AIVITA Biomedical asal Amerika Serikat, Universitas Diponegoro, dan RSUP dr. Kariadi Semarang.
Vaksin Nusantara diuji klinis fase 2 di Rumah Sakit Kariadi Semarang. Vaksin Nusantara berasam dari sel dendritik autolog yang dipaparkan dengan antigen protein S dari Sars-Cov-2.
Saksikan video menarik setelah ini
#Elevate Women