Fimela.com, Jakarta Kita semua pernah punya pengalaman atau kisah tentang cinta. Kita pun bisa memaknai arti cinta berdasarkan semua cerita yang pernah kita miliki sendiri. Ada tawa, air mata, kebahagiaan, kesedihan, dan berbagai suka duka yang mewarnai cinta. Kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Share Your Stories Februari 2021: Seribu Kali Cinta ini menghadirkan sesuatu yang baru tentang cinta. Semoga ada inspirasi atau pelajaran berharga yang bisa dipetik dari tulisan ini.
***
Oleh: Lusiana Cahaya
Cinta...
Cinta adalah anugerah terindah yang Tuhan titipkan, meski pada akhirnya harus direlakan. Meskipun begitu, cinta tetaplah cinta, tanpa dimiliki pun akan tetap menjadi cinta yang indah. Karena cinta yang tulus pada dasarnya adalah cinta tanpa memaksa dan tanpa mengharapkan balasan.
Kisah cintaku ini berawal dari 10 tahun yang lalu, ketika aku dan dia masih sama-sama duduk di bangku SMA. Pada saat itu kami sama-sama kelas XI, namun dengan jurusan yang berbeda. Berawal dari pertemuan tanpa sengaja di sebuah acara sekolah. Saat itu kamu sangat luar biasa menarik perhatian. Dengan membawa sebuah kamera dan dengan kemampuan memotret yang bagus, kamu mampu menghipnotis aku yang tak sengaja menatapmu dari kursi depan.
Kamu luar biasa, di usia cukup muda sudah dapat diandalkan menjadi seorang fotografer yang kala itu profesi itu belum terlalu populer seperti sekarang. Wajahmu yang penuh senyum dan sikapmu penuh wibawa. Bahkan kecerdasanmu yang dipuji-puji banyak orang kala itu.
Tak disengaja setelah acara berakhir kita masih sering bertemu, walaupun mungkin hanya aku yang menatap. Dan kamu tak pernah menyadari itu. Lalu aku mulai berusaha agar bisa tahu kamu melalui sosial media, yaitu melalui Facebook.
What's On Fimela
powered by
Merelakannya Bahagia dengan Perempuan Lain
Di sana kita mulai berbalas pesan, hingga akhirnya di kantin sekolah lantai dua kita bertemu dan bersalaman. Di sanalah mulai cerita itu. Kita mulai akrab secara nyata. Mulai lebih sering berkomunikasi, bahkan sampai kita lulus, sampai kita kuliah bahkan bekerja. Di saat itu saat paling bahagia bagi aku, karena aku merasa sikapmu seolah membalas cintaku. Kamu memperhatikan aku setiap saat, membawakan es krim kesukaan aku, bahkan sering mengajak aku ke dua tempat favoritku, yaitu toko buku dan taman. Saat itu aku pikir hanya tinggal menunggu kamu menyatakan cinta dan serius.
Namun akhirnya aku mulai paham, bahwa selama ini hanya aku yang cinta sendiri. Aku sadar ketika pertemuan terakhir kita di kafe, saat kamu mengatakan siapa perempuan yang kamu sukai. Tapi di saat itu, aku tak marah sedikit pun. Aku mendukungmu sepenuh hati.
Hingga hari itu tiba, kamu menikah dengan seorang yang baru kamu kenal beberapa hari. Aku mencoba tidak marah, aku mencoba ikhlas dan turut bahagia. Meskipun aku tak menyatakan perasaanku. Tapi harus kamu tahu bahwa aku seribu kali cinta, meskipun kamu tak pernah menyadarinya.
Semoga kamu bahagia bersamanya. Salam dari aku yang akan selalu mendoakan kebahagiaanmu dan mulai sekarang tak akan mengganggu hidupmu.
#ElevateWomen