Fimela.com, Jakarta Ketika membicarakan soal move on dan relationship, timbul pertanyaan kenapa waktu yang dibutuhkan orang untuk memulai hubungan selanjutnya berbeda-beda. Sebagian orang membutuhkan waktu yang relatif cepat, ada juga yang butuh waktu tahunan hingga akhirnya siap kembali menjalin hubungan baru.
Ternyata, salah satu alasannya adalah adanya unfinished business. Hal ini disampaikan Clinical Psychologist, Tara de Thouars dalam acara LOVESTREAMING bertajuk Am I Ready for Love? pada Minggu (14/2/21), siang. Dalam acara yang disiarkan secara langsung melalui Facebook dan Vidio.com ini, Tara menyampaikan kalau perbedaan waktu yang dibutuhkan untuk move on ini disebabkan karena beberapa hal yang kompleks.
"Misalnya, masih ada banyak rasa penasaran, pertanyaan yang belum terjawab. kenapa aku ditinggalin? Juga masih adanya harapan yang todak bisa kita lepaskan. Padahal, kalau mau move on harus siap. Juga bisa karena masih ada penyesalan yang belum selesai. Kalau ini belum selesai, kita akan sulit move on dan menjalin relationship yang baru. Unfinished business," ungkapnya.
Selain itu, trauma juga kerap menjadi alasan seseorang sulit untuk menjalin hubungan baru. Menurut Tara, seseorang membutuhkan proses hingga traumanya hilang dan dia bisa menerima. Trauma, menurutnya, tidak bisa hilang karena selalu terbawa masa lalu.
"Belum bisa melepaskan relationship lama ke yang baru. Mengatasi trauma sendiri bisa dilakukan dengan mengubah emosi dan pikiran walaupun kita ingat orang yang sama. Misalnya, ebut nama mantan, tanpa ada perasaan seperti dulu. Jadi, harus memisahkan apa yang terjadi di masa lalu dan sekarang. Kalau terus dikaitkan dengan masa lalu, tidak akan ada yang berubah," katanya.
What's On Fimela
powered by
Konsep S/He's the One
Sementara itu, ketika sudah move on, banyak orang yang terbentur keraguan apakah si dia tepat untuk mereka. Istilah s/he's the one populer dan membentuk sebuah cara pandang mengenai keputusan untuk menentukan pasangan hidup.
Padahal, konsep ini menurut adult clinical psychologist Inez Kristianti mengatakan hal tersebut adalah konsep yang debatable. Menurutnya, konsep ini membuat seseorang akan merasa akan ada orang yang sempurna untuk dirinya di dunia ini. Padahal, secara logika, ada miliaran orang di dunia dan setiap orang bisa bertemu dengan beberapa orang yang cocok dan menarik hati, serta merasa nyaman.
"Kenyataannya, kita bisa bertemu orang yang cocok, menarik hati kita, merasa nyaman, selanjutnya adalah keputusan kita. Kita mau menjalani huungan sama dia atau tidak," katanya.
LOVESTREAMING merupakan sebuah acara daring untuk merayakan Valentine's Day yang digelar pada 14 dan 15 Feberuari. Bukan hanya menghadirkan para pakar cinta, LOVESTREAMING yang dipersembahkan Axis, Cornetto, Daihatsu, Floridina, dan Payless ini juga menghadirkan beragam hiburan musik, tarot reading, talkshow, hingga challenge yang bisa kamu ikuti dengan cara mendaftarkan diri di www.lovestreaming.id.
#elevate women