4 Alasan Cari Jodoh via Aplikasi Kencan Bisa Sangat Melelahkan

Endah Wijayanti diperbarui 11 Feb 2021, 10:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Swipe right berulang kali, dapat yang match, eh tapi begitu mengobrol di kolom pesan (chatroom), kok nggak sesuai ekspektasi, ya? Coba lagi mencari yang cocok kemudian swipe right, lalu match, pas ngobrol bertukar pesan sudah nyaman, tapi begitu mulai berkomunikasi dengan bicara langsung kok nggak nyaman ya? Hm, pernah punya pengalaman menggunakan aplikasi kencan yang seperti itu?

Menggunakan aplikasi kencan untuk mencari jodoh bukanlah hal baru di era seperti sekarang ini. Apalagi dengan kesibukan yang makin padat, waktu yang tak banyak, sementara usia terus bertambah, kadang mencari jodoh menjadi makin sulit untuk dilakukan. Akhirnya aplikasi kencan online digunakan sebagai sarana untuk mencari pasangan. Cuma memang kadang mencari kenalan di dunia maya bisa terasa lebih melelahkan daripada berkenalan langsung dengan orang baru di dunia nyata.

1. Banyak Persona yang Ditampilkan 

Siapa saja bisa membuat akun dan profil di aplikasi  kencan. Begitu banyak persona yang ditampilkan. Setiap orang menonjolkan sisi tertentu dari kepribadiannya. Hal ini kadang membuat kita bingung tentang seperti apa karakter atau kepribadian asli orang tersebut. Sehingga kita terus menerka-nerka soal sosok "utuhnya". Begitu banyak gambaran yang muncul di kepala kita. Sekaligus rasa cemas atau khawatir takut jika sosok yang baru kita kenal tak sesuai dengan bayangan kita. Hal inilah yang kadang membuat kita capek sendiri.

2. Risiko Terjebak Ghosting 

Fenomena ghosting ini cukup sering terjadi dalam interaksi penggunaan aplikasi kencan online. Situasi menghilang tanpa kabar atau tindakan memutus komunikasi secara tiba-tiba ini umum disebut dengan ghosting. Biasanya mereka menghilang begitu saja, bahkan membiarkan komunikasi menggantung tanpa jawaban pasti. Saat sudah berkenalan dengan seseorang lalu terasa nyambung mengobrol di chatroom, sudah membicarakan banyak hal, lalu tiba-tiba dia menghilang. Situasi seperti ini bikin kesal sendiri. Kalau kita punya kecenderungan overthinking, terjebak jadi korban ghosting ini sungguh bikin stres.

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

3. Muncul Banyak Kecemasan

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/Bordinthorn+Loyrat

Kecemasan yang kita rasakan bisa memengaruhi kondisi tubuh. Pernah kan saat sedang stres, tubuh jadi terasa gampang capek dan pegal-pegal? Hal ini karena memang pikiran dan tubuh saling berhubungan. Saat mencari jodoh via aplikasi kencan, kita  berharap bisa menemukan orang yang tepat. Cuma kadang kita malah dihantui banyak kecemasan. Apakah sungguh ada jodoh di antara banyak pengguna aplikasi kencan? Apakah nanti kalau sudah kenalan bisa lanjut ke hubungan yang lebih serius? Atau jangan-jangan semua upaya yang sudah dilakukan akan berakhir sia-sia? Apakah ketika akhirnya bertatap muka, kenyataannya akan sesuai dengan ekspektasi? Kalau kita tak bisa mengendalikan diri kita dengan semua kecemasan itu, maka yang kita rasakan hanyalah kelelahan yang luar biasa.

4. Terlalu Banyak Berharap

Bisa jadi kita terlalu banyak berharap dengan kenalan-kenalan yang kita temukan di aplikasi kencan. Sehingga kita terlalu ambil pusing dan serius dengan setiap pengalaman yang kita dapat. Inginnya sekali match, langsung cocok, dan bisa berjodoh. Tapi kenyataannya bisa butuh waktu lama untuk mencari yang benar-benar pas di hati. Pengalaman tiap orang jelas berbeda satu sama lain. Namun, ya itulah kenyataannya. Mencari jodoh atau kenalan baru via aplikasi kencan tidak selalu sesuai dengan harapan kita. 

Tiap orang punya pertimbangan sendiri saat berupaya mencari jodoh via aplikasi kencan online. Memang kadang bisa sangat melelahkan, tapi jika dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mencari teman hidup rasanya nothing to lose. Apakah Sahabat Fimela ada yang punya pengalaman tersendiri menggunakan aplikasi kencan untuk mencari jodoh? Kira-kira seefektif apa aplikasi kencan dalam memudahkan upayamu mencari kenalan baru?

 

#ElevateWomen