Pemprov DKI Pertimbangkan Lockdown Jakarta Akhir Pekan untuk Tekan Penyebaran COVID-19

Vinsensia Dianawanti diperbarui 04 Feb 2021, 12:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Presiden Jokowi sempat menyebut bahwa pelaksanaan PSBB dan PPKM belum cukup efektif untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19. Menanggapi pernyataan Presiden Jokowi, DPR RI pun mengusulkan opsi lockdown akhir pekan yang dinilai lebih efektif dalam menekan angka penyebaran COVID-19.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membenarkan pernyataan Joko tersebut dan mengatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan mempertimbangkan opsi lockdown akhir pekan dalam penanganan COVID-19 di Jakarta.

Salah satu faktor pertimbangan diberlakukannya lockdown akhir pekan adalah berkurangnya klaster kantor namun terjadi penambahan pada klaster keluarga. Ditambah lagi, banyak warga DKI Jakarta yang justru lebih banyak beraktivitas di luar rumah pada akhir pekan.

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Klaster keluarga jadi klaster terbanyak

Ilustrasi PSBB transisi DKI Jakarta | pexels.com/@alifiaharina

"Tidak hanya ke pasar, ke mal, tetapi juga ke tempat-tempat rekreasi, termasuk berkunjung ke sanak saudara, termasuk juga keluar kota," ungkap Riza.

Menurutnya, inilah yang menyebabkan klaster keluarga menjadi klaster terbanyak dalam penyebaran COVID-19 di DKI Jakarta.

Riza pun menjelaskan opsi lockdown yang diajukan DPR RI mengacu pada kebijakan yang diterapkan Turki. Namun untuk saat ini PPKM dan PSBB secara serentak di Jawa dan Bali. Sehingga keputusan untuk memberlakukan lockdown masih akan dalam kajian Pemprov DKI Jakarta.

3 dari 3 halaman

Simak video berikut ini

#Elevate Women