Fimela.com, Jakarta Virus COVID-19 mengubah kebiasaan dalam gaya hidup masyarakat, termasuk tentang cara masyarakat memilih dan menggunakan pakaian. Tanpa disadari, cara lama kita menggunakan pakaian memberikan dampak negatif bagi bumi yang akan ditempati oleh generasi mendatang.
Sebagai salah satu produsen pakaian, UNIQLO sadar bahwa masyarakat mulai khawatir akan dampak negatif dari bisnis pakaian bagi dunia. Sehingga UNIQLO melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan dunia dan generasi mendatang.
Terlebih di tengah pandemi COVID-19, semakin memaksa masyarakat dan berbagai produsen pakaian untuk mengubah konsep pakaian yang lebih ramah lingkungan, nyaman, dan bergaya namun tetap mampu memberikan nilai ekonomis yang bermanfaat bagi masyarakat.
Berikut beberapa upaya UNIQLO dalam laporan Unlocking the Power of Clothing dalam bisnis pakaian yang lebih ramah lingkungan.
What's On Fimela
powered by
1. Memerangi COVID-19
UNIQLO memanfaatkan teknologi pakaiannya AIRism sebagai bahan baku masker kain yang kini menjadi kebutuhan masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Dengan bahan yang mempermudah bernapas, UNIQLO dengan AIRism memberikan inovasi masker yang nyaman dan aman bagi masyarakat.
Di seluruh gerai UNIQLO pun diberlakukan berbagai protokol kesehatan untuk memastikan konsumen dan karyawan berada di dalam gerai dengan aman dan nyaman. Mulai dari pengecekan suhu, penggunaan masker, menjaga jarak aman, mencuci tangan secara berkala, hingga memperbanyak hand sanitizer di seluruh penjuru gerai.
2. Kolaborasi untuk menggaet generasi muda
Generasi Z memiliki kesadaran penuh akan isu lingkungan. Secara aktif, generasi muda ini membagikan opini dan informasi. Sehingga UNIQLO mulai membuka diri dengan generasi muda yang memiliki fokus akan isu lingkungan untuk membuat upaya kolaboratif. Baik dalam bentuk kampanye maupun koleksi
3. Fokus pada pengembangan teknologi ramah lingkungan
UNIQLO yang berada di bawah naungan Fast Retailing berfokus pada kualitas tinggi dan pakaian yang tahan lama dengan penampilan timeless. Ini menjadi upaya ekonomi sirkular dan memaksimalkan sumber daya dengan tetap meminimalisir limbah.
4. Daur ulang pakaian
Sejak 2006, UNIQLO mempromosikan program daur ulang yang mengajak konsumen mendonasi pakaian layak pakai bagi para pengungsi bencana yang disebut RE.UNIQLO. Program ini tidak hanya mendukung pengungsi bencana untuk memberikan pakaian layak pakai, melainkan juga mempromosikan penggunaan sumber daya yang efisien dengan memasukkan bahan daur ulang dalam produksi barang baru.
Simak video berikut ini
#Elevate Women