Fimela.com, Jakarta Seorang anak berusia 9 tahun adalah sosok yang harus dilindungi dan terlindungi. Tapi nyatanya, sebuah kejadian, mengejutkan publik. Seorang anak perempuan berusia dini di Rochester, New York, mendapat perlakuak kasar dari pihak polisi.
Kejadian ini tertangkap kamera pengawas jalan dan berhasil tersebar ke publik. Sontak hal ini mengingatkan kembali pada kejadian Daniel Prude, pria berusia 41 tahun yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan saat polisi menutup kepalanya dengan kain sebelum akhirnya ia meninggal dunia.
Kejadian yang menimpa gadis belia ini terjadi pada Jumat sore beberapa waktu lalu. Kala itu, sebuah video memperlihatkan seorang polisi mengejar anak berusia 9 tahun di sebuah jalan bersalju. Sang gadis membuat polisi marah, hingga akhirnya ia diborgol.
Ingin membebaskan diri, tentu anak perempuan ini menendang dan berteriak sekuat tenaga. Pada teriakannya terdengar permohonan sang anak yang ingin bertemu ayahnya. Namun bukan dipertemukan, namun tingkah gadis ini justru membuat polisi kesal dan menyemprotkan merica ke mata si anak.
Memborgol dan menyemprotkan merica
Sang polisi berteriak jika "tingkah kamu seperti anak kecil." anak perempuan ini membalasnya dengan "memang saya adalah seorang anak keci." dilansir dari Refinery29.com. Ahirnya sang anak dibawa ke belakang mobil polisi dan dibiarkan merasakan sakit dan menangis.
Rupanya kasus ini merupakan sedikit kasus dari apa yang terjadi di masyarakat. Polisi dinilai sering bertindak rasis dan kasar. Para polisi dinilai tidak bisa menghadapi tekanan. Masyarakat menilai jika para polisi harus sadar jika anak kecil dan orangtua bukanya sosok yang sama. Mereka tentu harus diperlakukan berbeda.
Terutama dengan kasus antar ras yang terjadi di Amerika Serikat yang menyebabkan banyak korban berjatuhan. Kejadian ini ciptakan trauma mendalam di masyarakat. Bahkan hingga ini, gadis berusia 9 tahun ini sedang dalam masa perawatan akibat trauma yang dialaminya.
#Elevate women