Fimela.com, Jakarta Pergi ke suatu tempat naik motor atau mobil pribadi pasti disukai anak-anak. Selain nyaman, perjalanan juga nggak melelahkan juga karena mobil digerakkan oleh tenaga mesin. Kendaraan bermotor memang memberikan banyak kemudahan dan efisiensi dalam kegiatan sehari-hari. Tapi, sudahkah anak-anak tahu jika selain dampak positif, ada juga dampak negatif dari kendaraan bermotor yang sering digunakan sehari-hari?
Karbon Monoksida, Zat Penyebab Polusi Udara
Menghirup asap hitam yang keluar dari knalpot kendaraan bermotor memang bisa bikin napas terasa sesak hingga batuk-batuk. Dalam video Belajar dari Rumah Episode 18 yang dibuat oleh Kemendikbud untuk siswa kelas 4 SD, dampak asap kendaraan bermotor ini dikupas lebih dalam lho.
Ternyata, 70% penyebab utama pencemaran udara berasal dari gas kendaraan bermotor yang bisa merusak lingkungan dan mengganggu kesehatan manusia. Agar bisa beroperasi, kendaraan bermotor menggunakan bahan bakar seperti bensin atau solar yang mengeluarkan gas karbon monoksida. Zat inilah penyebab polusi udara. Dalam jangka panjang, karbon monoksida yang dihirup setiap hari bisa menimbulkan penyakit.
What's On Fimela
powered by
Mengurangi polusi udara bisa dilakukan dengan menanam tanaman yang bisa menyerap karbon monoksida dan membantu membersihkan udara. Selain itu, bisa juga menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah yang bisa mencegah udara kotor masuk ke dalam tubuh.
Setelah membahas tentang dampak kendaraan bermotor, teman-teman di rumah juga diajak membaca cerita tentang perkembangan transportasi darat. Setelah mesin bermotor ditemukan, manusia tidak lagi mengandalkan tenaga manusia dan hewan saja untuk membantu perpindahan obyek dari satu tempat ke tempat lainnya. Hal ini membuat variasi alat transportasi meningkat. Misalnya saja transportasi darat yang terdiri dari sepeda motor, mobil, bus, truk, dan kereta api.
Industri yang berkaitan dengan kendaraan bermotor disebut otomotif. Berdasarkan data dari worldofmeters.info, negara dengan tingkat produksi mobil tertinggi di dunia adalah Tiongkok, disusul Jepang, Jerman, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.
Belajar Dampak Polusi Kendaraan dari Cerita Truk Merah
Beralih ke video Belajar dari Rumah episode 18 untuk kelas 5 SD, ada Kak Agung yang mengajak teman-teman di rumah membaca cerita berjudul Truk Merah. Alurnya menggambarkan tentang kehidupan di desa yang asri, di mana sawah masih terlihat kehijauan dan burung-burung berkicau dengan merdu. Namun, kehadiran Truk Merah milik Pak Tani mengganggu kenyamanan. Truk Merah menimbulkan suara berisik dan muncul asap hitam dari knalpotnya yang bikin orang-orang terbatuk saat menghirupnya.
Banyak yang menyarankan Pak Tani agar Truk Merah berhenti bekerja, tapi Pak Tani masih belum bisa berpisah dari kendaraan kesayangannya tersebut. Namun demi mengurangi polusi, Truk Merah akhirnya menjalankan tugas barunya sebagai taman mini, yaitu tempat Pak Tani menanam bunga-bunga.
Selanjutnya, Kak Agung menjelaskan tentang pengertian dari kendaraan, yaitu alat transportasi yang membantu berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Benda ini bisa berpindah tempat karena punya roda. Lalu, apa ada hubungan roda dengan jarak tempuh kendaraan? Ternyata ada, banyaknya putaran roda dikalikan keliling roda itu adalah jarak tempuh kendaraan. Kak Agung pun mengajak teman-teman di rumah belajar menghitung keliling lingkaran.
Di akhir video, Kak Agung mengajak untuk membuat project kreatif minggu ini, yaitu membuat komik yang menceritakan alat transportasi di sekitar tempat tinggal teman-teman di rumah.
Banyak pengetahuan baru yang bermanfaat banget bisa dipetik dari video Belajar dari Rumah yang dibuat oleh Kemendikbud. Selamat mendampingi anak-anak belajar di rumah ya, Bund!
(*)