6 Tanda Tubuh Kekurangan Energi dan Butuh Karbohidrat

Febi Anindya Kirana diperbarui 31 Jan 2021, 13:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Diet karbohidrat demi menurunkan berat badan tentu boleh dilakukan selama kamu tahu batasan yang tepat. Terkadang orang tak sadar sedang menyiksa dirinya sendiri dengan tidak makan karbohidrat sama sekali.

Pada akhirnya tubuh kekurangan gizi dan mengalami banyak masalah kesehatan. Agar tidak mengalaminya, kenali sekian tanda jika tubuhmu sebenarny butuh makan karbohidrat.

1. Kelelahan

Tubuh mudah lelah bahkan jika tidak banyak melakukan aktivitas fisik yang berat adalah tanda umum kekurangan karbohidrat. Karbohidrat menjadi sumber makanan yang paling mudah diubah jadi energi, tapi ketika tubuh mudah lelah, berarti tubuh butuh karbohidrat.

2. Pusing

Pusing disebabkan banyak hal, salah satunya adalah dehidrasi dam mengalami penurunan kadar gula darah. Gula termasuk karbohidrat yang dibutuhkan tubuh, jadi ketika tubuh lesu dan mulai pening, tanda tubuh tidak mendapatkan energi yang dibutuhkannya. Minumlah air putih dan makan karbohidrat cukup.

2 dari 2 halaman

3. Pilek atau Flu

ilustrasi perempuan dengan sayuran/copyright by Vasin Lee on Shutterstock

Jika kamu jadi gampang demam dan mengalami flu, berarti imunitas tubuh menurun. Menurunnya antibodi bisa disebabkan kurangnya karbohidrat yang diubah jadi enegi untuk mempertahankan imunitas terhadap penyakit. Makanan seperti ubi, madu, dan buah-buahan manis bisa meningkatkan energi dan menguatkan kekebalan tubuh.

4. Bau mulut

Makan makanan yang sedikit dan tak mengandung karbohidrat bisa jadi membuatmu mengalami bau mulut. Karbohidrat secara alami akan membilas bakteri di rongga mulut dan menetralkan asam lambung sehingga tidak menimbulkan bau mulut.

5. Kembung dan konstipasi

Perut kembung atau bahkan konstipasi juga menjadi tanda kamu terlalu banyak mengonsumsi serat dan protein, yang mana tidak seimbang sehingga menimbulkan gangguan pencernaan. Atasi masalah ini dengan makan karbohidrat yang cukup.

6. Mood swing

Jika kamu gampang marah, sedih atau suasana hati berubah-ubah, seringkali itu disebabkan oleh makanan. Karena otak tidak mendapatkan glukosa, ia akan terus mengirimkan sinyal lapar. Itulah kenapa kamu jadi tak tenang dan sensitif saat tidak makan karbogidrat. 

Jadi, boleh-boleh saja diet mengurangi karbohidrat tapi ketahui pula kemampuan tubuhmu. Jika merasakan sekian tanda di atas karena menghindari makan karbohidrat, jangan memaksakan diri ya Sahabat Fimela.

#ElevateWomen with FIMELA