Putus Asa Menemukan Hubungan Serius lewat Aplikasi Kencan di Tengah Pandemi, Perempuan Ini Jadi Lebih Mencintai Dirinya Sendiri

Annissa Wulan diperbarui 26 Jan 2021, 16:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Saat itu bulan Januari 2020 dan Alison Stevenson baru saja keluar dari hubungan yang dijalaninya selama 1 tahun terakhir. Di bulan Februari, Alison berusaha melakukan yang terbaik dengan menjalani kencan biasa-biasa saja dan sesekali melakukan hubungan seks dengan pria acak yang ia temui di aplikasi kencan Tinder.

Memasuki bulan Maret, Alison merasa hidupnya ditunda, kepanikan mulai muncul di mana-mana. COVID-19 telah membuat semua orang harus tinggal di rumah dan kehidupan kencan Alison menjadi sangat terganggu.

Kesepian merayapi Alison dengan cepat, ia biasanya mengisinya dengan bertemu teman, pergi keluar, atau menghubungi orang-orang dari masa lalunya. Selama beberapa minggu yang singat, Alison berpikir untuk kembali dengan mantannya, tapi tak melakukannya.

Jadi, Alison tetap melajang dan menggunakan aplikasi kencan online. Alison berpikir bahwa mungkin ada banyak pria tersedia di sana, yang beberapa di antaranya bahkan juga bersedia menjalin hubungan dengannya.

Alison salah. Ia terkejut menemukan bahwa semuanya, sebagian besar, persis sama seperti sebelumnya di aplikasi kencan.

 

 

2 dari 3 halaman

Alison mencoba semua aplikasi kencan online

Ilustrasi aplikasi kencan. Sumber foto: unsplash.com/Andrej Lisakov.

Alison menelusuri Tinder, Hinge, dan Bumble. Selama berbulan-bulan, ia mendapatkan hasil yang sama, kaum pria di sana tidak berkomunikasi sama sekali dan hanya mencoba untuk berhubungan seks.

Sampai akhirnya Alison bertemu dengan seseorang. Mereka melakukan FaceTime beberapa kali dalam seminggu dan berkomunikasi dengan sangat baik, namun pria tersebut tidak menginginkan hubungan lebih.

Mengetahui bahwa kencan kasual tidak akan membawanya kemanapun, Alison mengakhirinya. Di bulan Juli menjelang Agustus, Alison merasakan keinginannya untuk berhubungan seks lebih kuat daripada yang pernah dialaminya sebelumnya.

Kemudian Alison menyakinkan diri untuk mencari teman kencan kasual, namun juga tetap eksklusif. Ya, tentu saja, apapun yang mengandung kata eksklusif akan memicu peringatan besar di telinga sebagian besar pria yang tidak ingin berkomitmen.

3 dari 3 halaman

Alison putus asa dan akhirnya menerima kenyataan bahwa dirinya harus lebih mencintai diri sendiri

Alison Stevenson menjelajahi aplikasi kencan online untuk menemukan pria yang mau diajak berhubungan serius, namun ia tidak bisa menemukannya, terutama di masa pandemi ini. Simak kisahnya di sini. Sumber foto: Ilustrasi/unsplash.com/Markus Winkler.

Alison menghadapi kenyataan di mana pandemi membuat penemuannya untuk seseorang yang siap berhubungan secara tulus, semakin langka. Hampir 1 dekade Alison melakukan kencan online, hubungan yang mengarah pada hubungan sebenarnya hanya terjadi beberapa kali.

Semua yang ia lakukan selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun di antaranya adalah godaan dan kencan yang tidak masuk akal hanya untuk mendapatkan seks. Saat ini, Alison telah berada di titik ia harus menikmati kesendiriannya, suka atau tidak suka.

Ia lebih berdedikasi pada pekerjaannya, lebih suka bermain, dan menjaga diri sendiri. Alison melakukan langkah ekstra untuk akhirnya mengklaim dirinya sendiri sebagai seorang perempuan mandiri.

Sekarang tahun 2021 dan Alison merasa semakin mengenal dan menikmati kebersamaan bersama dirinya sendiri. Ia tidak lagi kesepian atau sedih.

#Elevate Women