Koleksi Simbol Perayaan Kehidupan Sehari-Hari Lewat Dior Winter 21-21 Men's Collection

Nabila Mecadinisa diperbarui 23 Jan 2021, 17:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Kim Jones, Artistic Director untuk Dior Men's Collection mempresentasikan koleksi baru untuk musim dingin 2021-2022, Men's Collection. Kali ini, ia ingin merayakan keseharian dengan lebih dinamis. Keseharian yang penuh suka cita, terhubung dengan masa lalu dan harmoni kehidupan di masa kini. Seperti sebuah karya haute couture yang terkoneksi akan kehidupan masa kini dan masa lampau.

Sebuah jendela untuk memasuki sejarah dan warisan melalui sebuah karya kontemporer hasil kolaborasi Kim Jones dan artisan Peter Doig. Mendefinisikan Couture adalah sebuah perayaan. Christian Dior menjabarkan karya sebagai selebrasi pada model dengan memamerkan tiap look, khususnya pada koleksi Winter 2021-2022.

Melalui permainan bordir dan elemen lainnya, yang terinspirasi dari Academie Des Beaux Arts, menawarkan sisi maskulin melalui interpretasi couture, dekorasi, dan motif. Potongan Bar Jaket yang ikonis disertai dengan bordiran rosella, dari sebuah karya gaun malam rancangan Marc Bohan di tahun 60-an.

2 dari 3 halaman

Realisasi mimpi jadi nyata

Intimasi dari kolaborasi Kim Jones dan Peter Doig dalam sebuah koleksi yang menjanjikan. Foto: Christian Dior

Kim Jones, Artistic Director untuk Dior Men's Collection mempresentasikan koleksi baru untuk musin dingin 2021-2022, Men's Collection. Kali ini, ia ingin merayakan keseharian dengan lebih dinamis. Keseharian yang penuh suka cita, terhubung dengan masa lalu dan harmoni kehidupan di masa kini. Seperti sebuah karya houte couture yang terkoneksi akan kehidupan masa kini dan masa lampau.

Sebuah jendela untuk memasuki sejarah dan warisan melalui sebuah karya kontemporer hasil kolaborasi Kim Jones dan artisan Peter Doig. Mendefinisikan couture sebagai sebuah perayaan. Para model dengan tegap menampilkan tiap look, khususnya pada koleksi Winter 2021-2022.

 

3 dari 3 halaman

Kreasi permainan elemen

Intimasi dari kolaborasi Kim Jones dan Peter Doig dalam sebuah koleksi yang menjanjikan. Foto: Christian Dior

Menghadirkan permainan bordir dan elemen lainnya, yang terisnpirasi dari Academie Des Beaux Arts, menawarkan sisi maskulin melalui interpretasi couture, dekorasi, dan motif. Potongan Bar Jaket yang ikonis disertai dengan bordiran rosella, sebuah karya gaun malam rancangan Marc Bohan di tahun 60-an.

Atau, ingin melihat mimpi yang direaalisasikan? Kim Jones mentransformasi karya Peter Doig ke dalam fashion. Doig dan atelier berkolaborasi secara intim, tak hanya melalui motif, tapi juga paduan motif sepeti koleksi topi wool dengan aksen kukisan tangan.

Ada juga emblem minimalis yang sangat spesial diciptakan oleh Peter Doig untuk Dior seperti anjing kesayangan Christian Dior, Bobby dan ada juga singa yang mengingatkan kita pada karakter dari lukisan Doig untuk Dior. Semuanya membawa kenangan yang pernah ditampilkan oleh Pierre Cardin untuk Christian Dior di tahun 1949.

Rangkaian koleksi dilengkapi degan koleksi aksesori, ikat pinggang yang diaksentuasi dengan figur singa karya Doig. Material dikreasikan dengan kanvas, dan aken etnik melalui ragam look. Palet warna beragam mulai dari garadasi nuansa biru, abu-abu, kuning, oranye, hingga hijau, menambah kesempurnaan dari koleksi yang mengadaptasi teknik sulam, lukisan tangan, bordir, dan lain sebagainya.

#Elevate women