Fimela.com, Jakarta Shelly Baker sudah hampir 5 tahun kehilangan pasangan yang meninggalkannya, untuk orang lain. Ketika hubungan asmara jangka panjang yang tidak ingin diakhiri oleh Shelly berakhir, tidak ada yang memberi tahunya cara melewatinya.
Shelly hidup dalam penyangkalan selama 9 bulan lamanya. Yang membuat hubungan Shelly unik adalah ia poliamori, menjalin hubungan asmara dengan lebih dari 1 orang.
Orang lain bukanlah orang asing bagi Shelly, mereka adalah orang-orang yang disambut dengan sepenuh hati ke dalam hidupnya. Dalam 12 tahun Shelly berada dalam hubungan non monogami, ia telah menghadapi hampir semua pasang surut yang datang.
Shelly dan pasangannya memiliki hubungan asmara yang terbuka atau open relationship selama hampir semua tahun yang mereka lewati bersama. Namun tahun lalu, mereka beralih dari open relationship standar menjadi poliamori, yang berarti Shelly dan pasangannya saling mendukung untuk jatuh cinta dengan orang lain.
What's On Fimela
powered by
Selama menjalani hubungan poliamori, Shelly berkencan dengan 6 sampai 7 orang secara bersamaan
Pasangan Shelly awalnya menolak ini, namun ia menyerah karena cinta dan rasa takut kehilangan Shelly. Sebelum pandemi COVID-19, Shelly telah menjalin hubungan dengan 6 sampai 7 orang bersama-sama.
Dari semuanya, ada 2 hubungan baru yang berkembang pesat, dipicu oleh persahabatan. Mereka masing-masing juga memiliki pasangan kencan lainnya, beberapa kasual, lainnya dalam kapasitas yang lebih serius.
Dalam hubungan poliamori, Shelly harus membuat pilihan terbaik untuk setiap pasangannya dan itu tidak selalu mudah. Di saat Shelly dan pasangannya sedang mengoreksi beberapa hal, ia sadar bahwa semuanya sudah terlambat.
Seperti semua hubungan yang berkomitmen, Shelly dan pasangan utamanya memiliki kehidupan yang direncanakan dan sejarah bersama. Namun, itu tidak akan cukup untuk memperbaiki kepercayaan yang rusak.
Shelly sempat hampir depresi karena ditinggalkan pasangan utamanya
Shelly percaya bahwa hubungan non monogami dan poliamori adalah 2 hal yang sama, namun pasangannya merindukan gaya open relationship yang standar. Terlepas dari upaya terbaik yang dilakukan Shelly dan pasangannya ini untuk mempertahankan hubungan mereka, akhirnya ia memilih meninggalkan Shelly.
Sisa kencannya dengan orang lain juga mengalami masalah. Kondisi memburuk ketika memasuki masa pandemi, di mana Shelly tidak lagi memiliki orang yang bisa ia ajak bicara tentang segala hal dan teman kencan, ia kehilangan segalanya.
Kesedihan yang menyertai Shelly membuatnya mulai menulis jurnal lagi. Ia menyelamatkan dirinya sendiri dengan mencari bantuan profesional.
Terlepas dari apa yang Shelly alami, ia menyadari bahwa setiap saat ada seseorang yang ia kenal mengalami putus cinta, kehilangan pekerjaan, atau harus pindah karena COVID-19. Shelly bertanya-tanya bagaimana orang-orang mengatasi kehilangan selama pandemi.
Setelah berduka dalam waktu yang lama, Shelly bersyukur karena ia mendapatkan pelajaran besar ini. Bahwa walaupun ia ditinggalkan oleh pasangan, teman, dan keluarganya, itu benar-benar bukan penanda bagi harga dirinya.
#Elevate Women