Fimela.com, Jakarta Sebagai seorang desainer, Didiet Maulana terus menggali ilmu dan kekayaan kain nusantara untuk dilestarikan lewat koleksi busana yang ia garap. Salah satunya adalah kebaya.
Sejak lama kebaya telah menjadi bagian dari seorang Didiet Maulana. Kebiasaan sang nenek menggunakan kebaya sebagai busana harian menginspirasi Didiet Maulana mengenal kebaya lebih dalam.
Didiet Maulana menuturkan ia mendapatkan banyak referensi batik dan kebaya pada 2012. Merasa sayang akan ilmu yang didapat terlalu berharga untuk disimpan sendiri, Didiet Maulana pun memutuskan untuk mengemas ilmu yang ia dapat dalam buku bertajuk "Kisah Kebaya".
"Sayang untuk diserap sendiri. Baik apabila generasi muda tahu apa yang kita punya, mereka akan semakin bangga. Semoga launching buku ini bisa membuat kita semakin cinta akan kebaya. Bisa membuat generasi penerus menyadari kekayaan budaya yang kita punya," ungkap Didiet Maulana.
What's On Fimela
powered by
Riset selama 6 tahun
Lebih dari itu, Didiet Maulana pun ingin agar kebaya tidak menajdi barang eksklusif yang dibuat oleh desainer, melainkan bisa digunakan untuk semua kalangan.
Butuh waktu selama 6 tahun bagi Didiet Maulana untuk melakukan berbagai macam riset serta proses pengerjaan buku sekitar 1,5 tahun, hingga akhirnya buku 'Kisah Kebaya' ini diluncurkan. Perjalanan riset Didiet Maulana diisi dengan keluar masuk toko buku bekas serta wawancara dengan narasumber yang memang tahu sejarah kebaya secara mendalam.
Buku 'Kisah Kebaya' sendiri tidak hanya menceritakan sejarah kebaya. Melainkan juga mengenal berbagai jenis kebaya, cara memakainya, hingga teknik pembuatannya. Merangkum semua ilmu dan pengetahuan yang ia punya, Didiet Maulana membagi buku setebal 272 halaman ini dalam empat bagian, yakni Kebaya Berbudaya, Kebaya Bergerak dalam Era, Eksplorasi Kebaya Didiet Maulana, serta Svarna by Ikat Indonesia dan Kisah-kisah Kebaya.
Buku Kisah Kebaya juga melampirkan banyak potret perempuan dengan berbagai jenis kebaya. Para muse yang juga merupakan figur publik ini dipilih Didiet Maulana dari berbagai profesi dan kalangan usia untuk mengenakan kebaya guna mengisi laman dalam bukunya. Dengan memilih para muse yang beragam, Didiet ingin menyampaikan pesan bahwa kebaya bisa digunakan oleh orang muda hingga orang tua dengan latar belakang yang beragam.
Tantangan menggarap buku
Tantangan terbesar dari Didiet Maulana dalam menggarap buku ini adalah bagaimana mengemas cerita secara menyeluruh tentang kebaya. Menurutnya, masih banyak orang melihat kebaya sebagai sesuatu yang formal. Sehingga ia pun mengemas buku tentang kebaya dengan tampilan yang relevan dengan zaman sekarang.
"Sekarang kebutuhan menyebarkan secara visual semakin tinggi. Kamipun ingin buku ini ada nilai viralnya. Setiap halaman instagramable banget. Kami sadar ini adalah cara agar buku ini bisa mendapat perhatian yang lebih luas," ungkap Didiet Maulana.
Memuat banyak ilmu, Didiet Maulana berkeinginan agar bukunya bisa terjangkau oleh yang membutuhkan, seperti siswa SMK tata busana dan mahasiswa fashion. sebab itu, Didiet Maulana ingin bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk membantu mendistribusikan buku ini agar bisa masuk ke perpustakaan SMK tata busana yang membutuhkan.
Simak video berikut ini
#Elevate Women