Fimela.com, Jakarta Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membantu orang lain, salah satunya adalah dengan cara membantu meningkatkan pendidikan dan kesehatan anak-anak kurang beruntung yang hidup di daerah kumuh dan desa-desa yang tersisa di pelosok Indonesia. Cara itulah yang dipilih serta merupakan misi dari Ant Charity.
Ant Charity sendiri merupakan sebuah yayasan sosial yang berdiri sejak tahun 2008 dan diprakarsai oleh Agustin Ramli, Putri Indonesia DKI Jakarta. Namanya tentu unik, tapi ada filosofi mendalam di balik nama Ant Charity itu sendiri. “Namanya terinspirasi dari semut yang rajin bekerja tanpa kenal lelah dengan kemampuannya masing-masing dan bersinergi dalam meraih kemakmuran bersama untuk mencapai tujuan,” ungkap Deya salah satu pengurus Ant Charity kepada Fimela.com.
Kini Ant Charity berfokus pada program-program yang dibuat agar dapat membuat perubahan bagi Indonesia untuk menciptakan generasi masa depan yang bersinar bagi Indonesia maupun di dunia internasional. Setidaknya sekarang ini sudah ada ratusan anak asuh yang diberi perhatian oleh Ant Charity yang tersebar di Jakarta, Jogjakarta, Bali dan Toraja.
What's On Fimela
powered by
Demi terlaksananya semua misi yang ingin dibangun, saat ini ada banyak program yang dilakukan oleh Ant Charity untuk adik-adik asuh. Program-program tersebut, yakni English Saturday Club (ESC), Bimbingan Belajar, Character Building, Leadership Training, Kelas Art, Pembiayaan Uang Sekolah dan Mini Library.
“Selain itu kami juga ada pemberian sepatu, alat tulis sekolah, seragam sekolah. Lalu ada pula workshop dengan tema-tema khusus, misalnya workshop entrepreneur yang diperuntukkan bagi adik-adik asuh untuk meningkatkan kemampuan mereka,” terang Deya.
Dua program terakhir yang dibuat Ant Charity untuk para adik asuh, yaitu Filed Trip dengan mengajak adik-adik asuh ke tempat-tempat yang menarik yang belum pernah mereka kunjungi. Lalu yang kedua adalah Entrepreneur Class yang dibuat untuk membantu adik-adik asuh mengembangkan bakat usaha yang mereka miliki.
Kegiatan Ant Charity di Masa Pandemi Virus Corona
Pandemi virus Corona tentunya juga berdampak pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Ant Charity. Jika dulu semua kegiatan dapat dilakukan secara tatap muka, maka selama pandemi virus Corona anak-anak belajar melalui Zoom setiap minggunya. Selain itu, Deya menjelaskan bahwa ada banyak tantangan yang dihadapi oleh Ant Charity di masa pandemi ini.
“Sebelum pandemi tantangan Ant Charity adalah sulit mencari tenaga sukarela untuk mengajar anak-anak terutama di daerah Bali. Setelah pandemi ini tantangannya adalah banyak kakak asuh yang mengundurkan diri karena berdampak pandemi ini, kegiatan anak-anak yang harus dilakukan melalui daring/online jadi tidak semua anak-anak bisa mengikuti karena kendala gadget dan internet,” terang Deya.
Deya mewakili Ant Charity berharap permasalahan yang dihadapi selama pandemi bisa dapat segera teratasi dan kegiatan Ant Charity dapat kembali berjalan dengan normal. “Harapan untuk Ant Charity kedepannya adalah Ant Charity ingin lebih banyak lagi membantu anak-anak yang kurang beruntung di seluruh pelosok Indonesia,” tutup Deya.