3 Rahasia Dibalik Penggarapan WandaVision yang Super Klasik

Lanny Kusuma diperbarui 20 Jan 2021, 20:24 WIB

Fimela.com, Jakarta Marvel Studios telah merilis dua episode perdana ‘WandaVision’ secara eksklusif di Disney+ Hotstar pada 15 januari 2020. Serial pertama dari Marvel Studios ini menggabungkan konsep serial TV klasik dan Marvel Cinematic Universe (MCU) dengan sentuhan komedi sitkom yang segar.

Dalam membawa suasana sitkom klasik yang begitu nyata dan orisinil, proses pembuatan serial ‘WandaVision’ memerlukan persiapan yang panjang serta menyeluruh, mulai dari set studio, aktor, pendekatan peran, hingga melibatkan penonton yang hadir langsung di studio.

Serial ‘WandaVision’ bercerita tentang dua makhluk dengan kekuatan super, Wanda dan Vision, yang menjalani kehidupan di pinggiran kota yang ideal - mulai curiga bahwa semuanya tidak berjalan seperti yang terlihat, dan berikut ini adalah tiga rahasia dibalik penggarapan serial 'WandaVision' yang seru dan penuh teka-teki.

 

 

What's On Fimela
WandaVision. (© Marvel Studios 2020)

Menangkap gaya sitkom klasik

Demi menciptakan suasana sitkom yang sempurna dari masa ke masa, seluruh aktor dan kru yang terlibat dalam serial Marvel Studios’ ‘WandaVision’ turun langsung untuk melakukan riset mendalam. Sang sutradara, Matt Shakman, mengharuskan seluruh aktor dan kru untuk mengikuti sejenis kursus sitkom dan melakukan riset dengan menyaksikan tayangan sitkom dari beberapa dekade tertentu dalam rentang tahun 1950-an hingga 2000-an.

Kemudian para pemain dan kru juga membaca buku tentang cara pembuatan sitkom, hingga mewawancarai beberapa tokoh yang pernah terlibat langsung dalam pembuatan sitkom jaman dulu, salah satunya aktor kawakan, Dick Van Dyke.

 

WandaVision tayang 15 Januari 2021 di Disney+ Hotstar. (Foto: Disney Indonesia)

Tak sampai di situ, para aktor juga mempelajari intonasi suara, dialek, dan gerak-gerik dari setiap dekade untuk semakin menyempurnakan penampilannya di seluruh episode. 

“Sebelum memulai proses produksi serial ‘WandaVision’ ini, saya dan Kevin Feige berkesempatan untuk makan siang bersama aktor legendaris Dick Van Dyke. Momen itu merupakan pengalaman yang sangat menarik dimana saya bisa mendengar langsung cerita bagaimana proses produksi yang ia lakukan bersama timnya di masa itu. Dari diskusi tersebut, saya mendapat banyak inspirasi yang saya implementasikan di episode pertama serial ini,” jelas sutradara 'WandaVision'.

2 dari 4 halaman

Menghadirkan penonton di studio

WandaVision tayang 15 Januari 2021 di Disney+ Hotstar. (Foto: Disney Indonesia)

Untuk menyajikan tayangan yang otentik, Matt Shakman selaku sutradara memutuskan untuk melibatkan penonton yang hadir langsung di studio selama proses produksi. Hal ini Ia yakini sangat mempengaruhi suasana yang dibangun selama syuting berlangsung, para pemeran dapat mendengarkan langsung suara tertawa yang natural dari penonton di studio.

Tidak tanggung-tanggung, seluruh kru yang terlibat bahkan diharuskan untuk mengenakan pakaian bergaya tahun 1950-an untuk merealisasikan suasana asli pada dekade tersebut.

“Saat itu saya merasa sedikit gugup karena saya sudah lama tidak berperan di atas panggung. Tidak bisa dipungkiri, ketika ada penonton yang menyaksikan secara langsung, Anda ingin mereka menyimak dan tertawa akan peran yang kita mainkan. Elemen ini benar-benar menghidupkan suasana dan menurut saya menggambarkan gaya hiburan di tahun 1950-an dengan sangat baik. Saya sangat menikmati keseluruhan prosesnya," ujar Paul Bettany pemeran tokoh Vision.

3 dari 4 halaman

Lagu dan scoremusik yang berbeda di setiap era

WandaVision tayang 15 Januari 2021 di Disney+ Hotstar. (Foto: Disney Indonesia)

Setelah melakukan riset panjang mengenai gaya sitkom dari beberapa dekade, para pembuat film mendapatkan benang merah yang sangat penting, yaitu theme song.

Dalam penggarapannya, serial WandaVision melibatkan penulis lagu pemenang penghargaan Oscar® dan GRAMMY®, Kristen Anderson-Lopez dan Robert Lopez (“Frozen”), keduanya berupaya untuk menghasilkan perubahan suasana dekade yang maksimal dengan membubuhkan lagu dengan nada dan gaya sesuai perubahan dekade dalam episode. Mereka pun berhasil menciptakan theme song yang unik untuk setiap episode mulai dari tahun 1950-an hingga awal 2000-an, sementara Christophe Beck fokus pada pembuatan scoremusiknya.

4 dari 4 halaman