Menurut Penelitian, Ini Dampak Menikmati Kisah Fiksi

Endah Wijayanti diperbarui 16 Jan 2021, 07:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Suka menikmati kisah fiksi? Baik membaca novel, menonton film, atau menikmati serial? Biasanya untuk mencari hiburan atau mengisi waktu luang, kita memilih untuk menikmati kisah fiksi. Bahkan kadang dengan menikmati kisah fiksi, perasaan stres atau tertekan bisa berkurang.

Ada penelitian menarik terkait efek atau dampak menikmati kisah fiksi. Mengutip buku Mendaki Tangga yang Salah, penelitian menunjukkan bahwa kisah fiksi menjadikan kita lebih "proporsional", bisa membuat kita lebih ramah, baik hati, dan suka memberi. Kisah fiksi tak sekadar melibatkan benak kita. Namun, juga memasang "kacamata berlensa merah" di kepala kita.

2 dari 2 halaman

Sebuah Kisah Bisa Menjadi Penyaring

Ilustrasi./Credit: pexels.com/MinAn

Profesor dari George Mason University dan pengarang buku terlaris, Tyler Cown mengatakan bahwa kisah adalah sebuah penyaring, yang memberlakukan keteraturan di dunia yang sering kali kacau balau. Kisah fiksi dibangun secara sengaja. Kisah-kisah fiksi bisa membantu kita menghadapi hidup. 

Seringkali setelah menikmati sebuah kisah fiksi, kita merasa menemukan semacam harapan baru. Bahkan bisa menemukan optimisme baru dalam menjalani hidup. Kita tahu kisah fiksi tak selalu menggambarkan realita yang seratus persen benar. Akan tetapi, kisah fiksi bisa membantu kita untuk menemukan makna baru dengan menghadirkan sudut pandang baru atau penyaring informasi yang berbeda.

Kisah fiksi bisa memberi penghiburan. Sebuah kisah fiksi mungkin bukan gambaran yang sempurna tentang dunia, tetapi karena itulah kisah memungkinkan kita untuk sukses. Kisah fiksi bisa membantu kita untuk terus berjalan maju. 

Menikmati kisah fiksi juga bisa bantu redakan stres. Setelah membaca sebuah novel, menyelesaikan tontonan film atau serial, kadang ada perasaan bahagia atau lega yang bisa kita rasakan. Hal ini pun bisa sangat membantu kita untuk menstabilkan kembali emosi kita. 

#ElevateWomen