Fimela.com, Jakarta Pandemi Covid-19 membuat banyak orang takut terinfeksi, PHK, hingga WFH pun menjadi beberapa faktor menyebabkan seseorang stres. Saat WFH bukan berarti pekerjaan semakin mudah, namun sebaliknya.
Dampak stres pada kesehatan mental dan fisik juga dapat mengganggu produktivitas dan mengakibatkan kerugian ekonomi. Sebuah studi baru sekarang menemukan bahwa pekerja yang secara teratur berjalan-jalan di hutan atau ruang terbuka mungkin memiliki kemampuan mengatasi stres yang lebih tinggi.
Namun di tengah pandemi ini jika ingin berjalan-jalan di ruang terbuka harus menerapkan protokol kesehata. Mengenakan masker, rajin cuci tangan, dan menjaga jarak dengan orang lain. Serta pilihlah ruang terbuka seperti taman di dekat rumahmu. Jadi tak perlu berpergian jauh untuk berjalan-jalan melepas penat pekerjaan.
Melansir sciencedaily, dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam Public Health in Practice, para peneliti yang dipimpin oleh Profesor Shinichiro Sasahara di Universitas Tsukuba menganalisis skor "sense of coherence" (SOC) para pekerja, atribut demografis, dan kebiasaan berjalan di hutan / ruang hijau.
SOC terdiri dari tiga serangkai kebermaknaan (menemukan rasa makna dalam hidup), komprehensibilitas (mengenali dan memahami stres), dan kemampuan mengelola (merasa diperlengkapi untuk menghadapi stres). Penelitian telah menemukan faktor-faktor seperti pendidikan tinggi dan pernikahan dapat memperkuat SOC, sedangkan merokok dan tidak berolahraga dapat melemahkannya. Orang dengan SOC yang kuat juga memiliki ketahanan yang lebih besar terhadap stres.
Studi tersebut menggunakan data survei pada lebih dari 6.000 pekerja Jepang berusia antara 20 dan 60 tahun. Ini pekerja tidak rentan stres ketika secara teratur berjalan-jalan di hutan atau ruang hijau.
"SOC menunjukkan kapasitas mental untuk menyadari dan mengatasi stres. Dengan stres di tempat kerja sebagai masalah utama, ada manfaat yang jelas dalam mengidentifikasi aktivitas sehari-hari yang meningkatkan SOC. Sepertinya kami mungkin telah menemukannya," kata Profesor Sasahara.
Menemukan kenyamana di alam dan ruang hijau perkotaan
Studi tersebut mengatakan orang-orang menemukan kenyamanan di alam, dan di negara-negara seperti Jepang, ruang hijau perkotaan semakin populer di mana alam tidak dapat diakses dengan mudah. Artinya, banyak pekerja di kota dapat dengan mudah berjalan-jalan di antara pepohonan.
Para peneliti membagi responden survei menjadi empat kelompok berdasarkan frekuensi berjalan di hutan atau ruang hijau. Kemudian, mereka membandingkan aktivitas berjalan dengan atribut seperti usia, pendapatan, dan status perkawinan, dan dengan skor SOC responden yang dikelompokkan menjadi lemah, sedang, dan kuat.
"Studi kami menunjukkan bahwa berjalan-jalan setidaknya sekali seminggu di hutan atau ruang hijau dapat membantu orang memiliki SOC yang lebih kuat," jelas Profesor Sasahara.
"Berjalan di hutan / ruang hijau adalah aktivitas sederhana yang tidak memerlukan peralatan atau pelatihan khusus. Ini bisa menjadi kebiasaan yang sangat baik untuk meningkatkan kesehatan mental dan mengelola stres," tuturnya.
#elevate women